Akhir Perjalanan Singkat nan Berkesan dari The Hungry Beast di TI 11

Share This Post

Sebuah akhir petualangan yang singkat sekaligus berkesan bagi tim Boom Esports di The International 11 menjelang akhir pekan lalu.

Setelah bertahan hidup dan mematahkan ekspektasi melawan nama-nama besar seperti Evil Geniuses dan Team Spirit, perjalanan mereka terhenti di hadapan salah satu tim favorit dunia, PSG.LGD.

Dan tentunya ini adalah petualangan yang sangat gila!

Mendapatkan seberkas harapan

Usai memenangkan berbagai kompetisi besar dan finish di posisi pertama dalam turnamen DPC Asia Tenggara, Boom menyandang status sebagai salah satu kuda hitam yang melaju ke kompetisi TI 11. Mereka diharapkan akan menaikkan derajat Asia Tenggara dalam kompetisi tersebut, bersama dengan Talon dan Fnatic.

image via Gamers Galaxy

Walau demikian, catatan penampilan mereka yang luar biasa justru luntur saat mereka menjalani babak grup yang pertama kali di turnamen ini.

Boom justru menelan kekalahan demi kekalahan dalam pertandingannya di Grup A, yang juga dijuluki Grup Neraka. Para penonton dan beberapa pemain pro dibuat terkejut dengan buruknya performa mereka di babak grup. Saking buruknya, salah satu analis mengunggah sebuah data di akun twitter-nya, yang menunjukkan bahwa Boom hanya memiliki peluang sebesar 1,42% untuk bisa lolos ke tahap lower bracket.

Dengan tidak adanya tanda-tanda menuju perubahan yang lebih baik, sebagian besar penonton sudah memprediksi bahwa mereka akan tersingkir lebih awal. Bahkan para pendukungnya mulai meragukan peluang timnya untuk bisa lolos di hari terakhir babak penyisihan grup A. Sebuah kekhawatiran yang beralasan mengingat mereka akan menghadapi sang juara grup dan salah satu favorit fans di dunia, Evil Geniuses.

Di luar dugaan, kekhawatiran itu nyatanya tidak terbukti.

Mereka berhasil bertahan cukup jauh. Boom membuka momen ‘kebangkitan’ mereka dengan memukul telak EG dengan skor 2-0 dan memberikan harapan besar kepada pendukungnya saat mereka menyingkirkan sang juara bertahan yang menjadi lawannya.

“Boom Esports? Saya rasa mereka itu medioker”, ucap Yatoro dalam kompetisi Stockholm Major 2022 yang lalu. Yatoro seharusnya tahu bahwa bukan ide bagus untuk membuat seekor hewan buas terpojok. Karena pada akhirnya The Hungry Beast menggigit balik.

Sang pemangsa terlihat bermain cukup sabar menghadapi lawannya. Penantian mereka terbayarkan saat Collapse dan Yatoro melakukan kesalahan di tahap mid game. Boom memanfaatkan momentum dan meratakan lawannya melalui permainan Shadow Fiend yang memukau dari jaCkyy. Mereka menutup dengan kemenangan di menit ke-40.

Sebuah momen kemenangan yang tentunya akan diingat oleh mereka maupun pendukungnya untuk waktu yang cukup lama. Boom Esports berhasil menundukkan Team Spirit, sang juara bertahan The International!

Dan keajaiban pun berakhir

Walau demikian, kubu Boom tahu bahwa mereka tidak boleh berlarut-larut mabuk dalam euforia kemenangan awal ini. Mereka tahu PSG.LGD menanti di ronde selanjutnya. Sebuah misi yang terkesan mustahil untuk dituntaskan, kata penonton. Namun momentum kemenangan terhadap dua tim besar sebelumnya memberikan suntikan moral yang mereka perlukan. Pendukung mereka juga optimis bahwa tidak ada yang mustahil melihat apa yang telah mereka lakukan hingga sampai ke titik ini.

Dan takdir yang memutuskan.

screen capture via Dota2 (Youtube)

PSG.LGD nampak sangat menyulitkan bagi Boom. Mereka menginjak gas pol sedari awal. Mereka tahu apa yang terjadi pada Team Spirit apabila memberikan Boom cukup ruang untuk bernafas. Babak pertama kita melihat Boom tak mampu membendung teror dari duo Ame dan XinQ yang akhirnya memaksa mereka menyerah di menit ke-30 .

Belajar dari kekalahan, Boom mencoba untuk membalas dan mengatur ritme permainan. Di game kedua, Yopaj dan jaCkyy tampil lebih agresif menggunakan Kunkka dan Bloodseeker. Secara aktif mereka memburu seluruh pemain LGD yang berseliweran. Sebuah taktik yang cukup efektif, setidaknya selama dua puluh menit pertama.

Waktu terus berjalan. Sekalipun Boom mendapatkan perolehan kills yang cukup besar, mereka terlihat masih kesulitan untuk menutup pertandingan. Dan seketika, sang pemburu berubah menjadi buruan. Faith_bian yang menantikan kesempatan dengan cukup sabar berhasil membalikkan pertandingan. Dengan Visage yang dimainkannya, Faith_bian membantu rekan-rekannya menghancurkan Tower dan menghajar balik Boom melalui satu teamfight penting. LGD berhasil memanfaatkan momen dan menutup game dengan kemenangan 2-0. Kekalahan ini membuat Boom harus angkat koper dari TI 11 setelah bertahan hingga ronde kedua babak lower bracket. Hal tersebut sekaligus menjadi akhir dari perjalanan tim Asia Tenggara di kompetisi ini.

Masa depan yang menanti mereka?

“Dota 2 selalu spesial di hati saya”, ujar Gary dalam podcast bertajuk Connecting the Dotes milik LeonArthurDota di bulan Desember 2021. Sebuah testimoni singkat yang menggambarkan betapa besar antusiasme sang Ceo Boom Esports itu ketika membahas apapun yang berhubungan dengan kompetisi Dota.

Bagi fans Boom Esports tentu bukan rahasia lagi apabila Dota 2 selalu menjadi prioritas utama dari seorang Gary Ongko. Sebanyak apapun divisi di dalam tim tersebut, divisi Dota 2 adalah bintangnya. Ia akan memastikan tim ini akan berkembang setiap musimnya. Dengan cara apapun. Termasuk membersihkan tim dan sedikit berkompromi dengan image ‘Indo Pride’ yang selama ini mereka banggakan, yang mana telah Ia lakukan menjelang musim 2021-2022 lalu.

Dan melihat musim 2021-2022 yang telah mereka jalani, Boom tentunya boleh sedikit berbangga hati dengan apa yang telah dicapai sejauh ini. Bisa lolos hingga ke ronde dua lower bracket melawan LGD dan mengalahkan Evil Geniuses dan Team Spirit tentu bukan pencapaian sepele.

image via Boom Esports

Rasa lapar adalah motivasi. Lapar akan kemenangan jelas menjadi pendorong bagi mereka untuk membalikkan keadaan yang tidak menguntungkan. Dan dengan kesabaran, serta formasi pemain, yang mereka terapkan untuk meraih tujuan yang diinginkan sepertinya membuktikan bahwa mereka sedang berjalan di jalur yang tepat. Di jalur yang perlahan mengantarkan mereka menuju ambisi Gary untuk Boom Esports.

“Impian saya adalah memenangkan The International. Saya rasa tim ini sedikit lebih baik dari OG apabila pada kami berhasil menjuarai TI. Kami berangkat dari divisi bawah!”, tutup Gary dalam podcast Connecting the Dotes.

+ posts

More Like This

Gamers8 Bakal Kembali dengan Rekor Hadiah Besar!

Arab Saudi akan pecahkan rekor hadiah turnamen terbesar dunia. Salah...

Perkenalkan Joshua “Ghirlanda” Bianchi, sang Ayah yang Kejutkan Kompetisi Tekken!

Mentalitas adalah kunci. Tak ada sponsor, seorang putri kecil yang...

Analisis: Beberapa Faktor Penyebab Naik Turun Performa yang Drastis dalam Esports

Beberapa hal terlintas dalam pikiran saat membahas dunia olahraga,...

Eksklusif: Indominator Ungkap Kesempatan Main Lagi Bareng Arsenal dan Prospek Musim Depan

Berganti karir adalah pilihan yang umum di kalangan atlit...

Eksklusif: Indominator Beberkan Pengalaman Main di Indonesia Football Eleague 2022!

Popularitas eFootball sebagai permainan sepak bola virtual di kawasan...
- Advertisement -