Setelah beberapa minggu menjadi bahan perbincangan di media sosial, akhirnya tim Blacklist International mengumumkan secara resmi bahwa mereka akan meramaikan kompetisi Dota di Asia Tenggara dalam waktu dekat.
Melalui akun Twitter-nya, Tryke Gutierrez, sang co-founder perusahaan Tier One Entertainment, baru saja mengumumkan bahwa Ia akan membawa Blacklist berkompetisi di DPC SEA untuk musim yang akan datang.
Lebih lanjut, Tryke mengatakan bahwa Ia mendapatkan kesempatan ini setelah membeli slot DPC yang sebelumnya dipegang oleh tim asal Singapura, RSG. Sebagai informasi, RSG masih bertahan di divisi satu DPC setelah finish di peringkat ke-4 pada putaran DPC musim 2021/2022.
Dengan pengumuman ini maka hanya tersisa satu game lagi yang menjadi incaran Blacklist untuk berkompetisi ke depannya. Seperti yang kita tahu, Tryke berfokus untuk mengibarkan bendera Blacklist di kompetisi besar Dota dan Valorant di tahun ini.
Saat ini tim Blacklist belum mengeluarkan informasi lebih lanjut mengenai pemain manakah yang akan ditarik bergabung untuk DPC musim mendatang. Walau demikian, Tryke sempat mengatakan di Facebook bahwa Ia berencana untuk menjadikan Blacklist sebagai tim yang mengusung “Philippines Pride”.
Berbagai nama di sosial media ramai diisukan akan bergabung dengan Blacklist. Salah satunya adalah Carlo “Kuku” Palad yang baru saja meninggalkan T1. Sang pemain yang sempat menjadi meme saat kualifikasi TI 11 tersebut sempat bercanda dalam sesi livestreaming-nya bahwa baju yang Ia kenakan adalah petunjuk ke mana Ia akan bergabung dalam waktu dekat.
Dengan nama besar dan sumber daya yang mereka miliki, tentunya akan mudah bagi Blacklist untuk menarik nama-nama besar di Asia Tenggara yang saat ini berstatus sebagai free agents. Mulai dari pemain-pemain T1 dan Polaris yang baru saja dilepas hingga beberapa pemain Boom Esports yang sebagian besar berasal dari Filipina, Blacklist tentu akan dimanjakan dengan berlimpahnya pilihan yang ada.