Polemik Grand Final cabang Valorant SEA Games 2023 terkait adanya dugaan bug abuse ternyata mendapatkan tanggapan dari beberapa pro player Valorant.
Salah satunya adalah pemain dari Fnatic yaitu Jake “Boaster” Howlett yang mengungkapkan pendapatnya terkait adanya bug Cypher cam ini.
Hal tersebut tertuang melalui cuitan akun Twitter pribadinya, Boaster menyebutkan sebelumnya telah bilang kepada pengembang terkait adanya bug tersebut.
“Mereka (Riot Games) perlu memperbaiki hal-hal ‘pre-round cam’ ini pada Split. Kami diberi tahu selama pertandingan kami di Brazil bahwa ‘cam ini ilegal x5’,” cuit Fnatic Boaster.
“Tetapi itu merupakan mekanik utama dari Cypher, jadi benahi saja barrier-nya dan tak akan ada masalah lagi. Hapis Pearl dan bawa kembali Icebox,” sambungnya.
Kasus serupa sendiri sempat terjadi saat Vivo Keyd melawan Acen pada Valorant Champions 2021 silam.
Pada saat itu Vivo Keyd secara mengejutkan mampu tumbangkan Acend 2-1, namun Riot Games menganulirnya karena adanya indikasi bug abuse.
Bug abuse yang muncul saat itu juga Cypher cam yang dimanfaatkan oleh pemain Vivo Keyd Jonathan “Jhow” Gloria.
Keputusannya Riot Games akhirnya memberikan kemenangan dalam 6 round saat pemain Vivo Keyd menggunakan bug Cypher cam tersebut.
Akhir Grand Final SEA Games 2023
Grand Final SEA Games 2023 cabang Valorant sendiri akhirnya medali emas akan diberikan kepada dua belah tim yaitu Indonesia dan Singapura.
Hal tersebut tentunya setelah menjalani diskusi dan perdebatan yang panjang, sehingga membuat SEAGF memutuskan untuk memberikan medali emas kepada Indonesia dan Singapura.
Keputusan tersebut diambil dengan alasan mencegah retaknya hubungan solidaritas antara kedua negara, Indonesia dan Singapura.
Medali emas tersebut juga menjadi medali emas pembuka bagi kedua kontingen yang turun dalam cabang esports SEA Games 2023 ini.