Sebuah kabar mengejutkan menghantam komunitas PUBG Mobile Indonesia terkait laporan kepolisian atas free agent Herli “Jeixy” Juliansyah, yang selama ini dikenal sebagai pemain profesional veteran di skena esports PUBGM. Jeixy ditangkap bersama dengan selebgram Chandrika Chika dan beberapa selebritis lainnya yang belum disebutkan terkait obat-obatan ilegal.
Malam lalu, Wakil Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan melaporkan bahwa Jeixy, Chika, dan empat orang lainnya telah ditahan karena menggunakan narkoba jenis sabu dan ganja, ditambah dengan dugaan adanya pesta narkoba. Berdasarkan undang-undang narkotika Indonesia nomor 35 tahun 2009, kasus ini berpotensi menjerat mereka dengan hukuman 5-20 tahun penjara.
“Berdasarkan bukti yang kita temukan di tempat kejadian perkara, kami menemukan enam orang yang terlibat dalam kasus ini,” ujar pihak kepolisian. “Seperti yang sudah diketahui, salah satu inisial HJ merupakan atlet esports.”
Kendati Jeixy kerap diafiliasikan dengan tim Aura Esports, pemain asal Palembang berusia 26 tahun itu tercatat tak lagi menjadi bagian dari organisasi setelah mereka membubarkan skuad PUBGM pada bulan Desember 2023. Dan hal ini secepatnya dikonfirmasi oleh the Dragon setelah munculnya berita penangkapan tersebut.
“Sehubungan informasi yang sedang ramai di sosial media, Aura Esports menyatakan bahwa HJ sudah tidak ada lagi keterkaitan kontrak sebagai pemain ataupun talent dari Aura Esports sejak tahun 2023. Seluruh aksi dan tindakannya tidaklah merepresentasikan Aura Esports sebagai brand atau organisasi.” tulis pihak Aura via Instagram.
Jadi andalan tim-tim besar
Kasus yang dialami oleh Jeixy ini menjadi pukulan besar bagi skena esports PUBGM Indonesia, mengingat Ia telah menjadi salah satu pemain yang terpandang di kalangan komunitas. Besar kemungkinan ini akan menjadi akhir dari perjalanan Jeixy di ranah esports setelah berkarir selama hampir 6 tahun.
Jeixy merupakan salah satu pemain dalam skena PUBGM Indonesia yang sempat digadang-gadang akan menjadi salah satu bintang di Asia Tenggara. Walaupun prestasinya mungkin tidak sebesar teman-temannya di tim lain, Ia selalu tampil konsisten dan menjadi bagian penting dari tim-tim esports di Indonesia yang mengikuti kompetisi PUBGM papan atas.
Mengawali karirnya dalam beberapa kompetisi PUBGM di tingkat kampus sejak tahun 2017, Jeixy telah menarik perhatian tim-tim besar sebelum akhirnya menerima tawaran bermain untuk Evos Esports pada bulan Mei 2018. Bersama the Blue Tiger, Ia memenangkan kompetisi PUBGM Indonesia National Championship 2018 dan berpartisipasi dalam kompetisi Fall Split: SEA Championship pada November 2019.
Menjelang akhir tahun 2019, Jeixy bergabung dengan sang pendatang baru We Against the World, yang kemudian dirombak menjadi Team Morph pada Februari 2020. Bersama dengan Fiqri “NoMercy” Syachputra yang menjadi rekannya saat itu, Ia kerap bersinar sebagai pemain penting dalam laga-laga besar di Indonesia maupun Asia Tenggara.
Sayangnya, meski keduanya diharapkan bisa menjadi ikon Morph, tensi tinggi antara pihak manajemen tim dengan duo tersebut memunculkan isu pemutusan kontrak yang akhirnya terdengar oleh publik Indonesia. Pada bulan Januari 2021, mereka resmi meninggalkan tim itu dan bergabung dengan Aura.