Tazz Ceritakan Beda Zeys dan Age Saat Pimpin EVOS Legends

Share This Post

Bersama dengan Jonathan “Emperor” Liandi, Tazz menjawab pertanyaan salah satu fans di Instagram Emperor yang menanyakan beda Zeys dan Age sebagai pelatih EVOS Legends. Lebih jauh, Tazz pun menjawab plus minus keduanya.

Pertama, Tazz membahas kekurangan dari Zeys. Menurutnya, kekurangan Zeys adalah pada bagian sang pelatih ‘sulit dikontrol’.

“Kalau Bjorn (kekurangannya) ya gitu, kalau tidak ada yang kontrol, gila dia. Karena tidak ada yang kontrol (dia) tidak lolos, kan? SEA Games tidak lolos (ke playoff), playoff (MPL ID) tidak lolos,” ucap Tazz menjawab Emperor.

Lebih lanjut, Tazz memaparkan bahwa sosok Aji “SOA” Wicaksono sebagai manajer punya peran besar untuk bisa menetralisir Zeys.

“Makanya (perpaduan) mas Aji plus Bjorn itu bagus. Mas Aji bisa melawan Bjorn, dia tidak peduli Bjorn siapa kalau (yang dilakukan) salah, ya salah,” tuturnya.

Sementara itu, Tazz menyebutkan bahwa Age sebagai pelatih EVOS Legends hampir tidak ada kekurangan sama sekali. Namun, Tazz menilai kekurangan Age adalah sifat sang pelatih yang terlalu peduli akan komentar negatif netizen tentangnya.

Hal tersebut bahkan menyentuh Tazz secara personal di mana ada rasa kasihan terhadap Age yang kerap dihantam hujatan kebencian.

“Kalau Age, kekurangannya apa ya? Menurut saya hampir tidak ada sebenarnya. Netizen itu hanya melihat ‘bagian depannya’ saja, Age itu sudah bagus menjadi pelatih. Tapi mungkin dia lebih terlalu peduli omongan netizen, omongan netizen itu masuk ke (pikiran) dia sampai lumayan berasa kelihatan dari kesehariannya berubah,” tambah dia.

“Saya dekat sama Age, ketika saya lihat dia sendiri dia sering baca-baca komentar (netizen) saya sedih lihatnya.”

Terlepas dari penilaian tentang Zeys, menurut Tazz ada satu kelebihan dari sang mantan pelatih timnya tersebut di mana Zeys adalah orang yang sangat teliti tentang gameplay dan detail lainnya. Bahkan ke unsur terkecil sekalipun.

“Zeys kelebihannya dia itu (orangnya) detail banget. Bahkan mekanik sekecil apapun dia bisa komen, tapi ya kekurangannya kalau tidak ada yang menahan dia dan kalian tidak tahan sama dia ya langsung (bakal) terbuang,” pungkasnya.

+ posts

More Like This

Singapura bisa menunggu: Pelatih EVOS ingin menjadi legenda sebelum pulang ke rumah

Rumah adalah dimana hati Bjorn “Zeys” Ong berada. Tapi kepala pelatih EVOS Legends dari Singapura ini berencana untuk menetap di Indonesia lebih lama lagi. Bukan sebuah kejutan, melihat lompatannya telah menghasilkan kesuksesan yang besar. Ia memenangkan titel Mobile Legends Professional League pada Season 4 dan 7, dan menuju ke titel ketiga di S8.

Pelatih EVOS: RRQ adalah penantang terbesar kami

Predator lain sedang mengincar sang Macan Putih di Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID) Season 8. Tapi juara bertahan EVOS Legends tidak gentar. Tidak dengan kepemimpinan kepala pelatih mereka Bjorn “Zeys” Ong.
- Advertisement -