Mantan pemain EVOS Legends, yaitu Rekt memberikan pujian khusus kepada Duckey selaku nahkoda bagi AP Bren yang kini menjadi pelatih tersukses di scene Mobile Legends lewat live streaming di akun YouTube pribadinya.
Seperti yang sudah kita tahu, Duckey menjadi seorang pelatih yang namanya sedang santer belakangan ini setelah sukses membawa timnya menjadi juara di ajang M5 World Championship kemarin.
Pelatih asal Filipina satu ini bisa disebut sebagai sosok yang sangat jenius dalam meracik strategi guna memenangkan pertandingan. Pasalnya, sang pelatih selalu bisa membawa AP Bren meraih banyak gelar sejak MPL PH hingga M5 lalu.
Rekt yang kita tahu sempat bekerja sama dengan Duckey di EVOS Legends pada zaman M1 silam, turut memberikan pandangannya soal pelatih tersukses di scene MLBB saat ini, kira-kira seperti apa komentar sang pemain ya?
Melalui live streaming di kanal YouTube pribadinya, Rekt memberikan pujian secara khusus kepada pelatih asal Filipina tersebut yang mampu membawa timnya menjadi juara dunia kembali.
Mantan pemain EVOS Legends itu terkesima melihat prestasi yang dimiliki oleh Duckey. Bagaimana tidak, gelar juara yang didapatkan oleh AP Bren di ajang M5 kemarin menjadi kali kedua bagi Duckey bisa merasakan juara dunia lagi.
Rekt pun turut memuji kualitas yang dimiliki oleh sang pelatih. Tak heran jika pelatih asal Filipina tersebut mendapatkan julukan sebagai pelatih tersukses di kancah Mobile Legends saat ini.
Menurut roamer Alter Ego itu, Duckey pribadi adalah sosok pelatih yang memiliki keunggulan di bagian out game. Kata-kata yang diberikannya bisa memberikan motivasi yang lebih kepada para pemain.
“GOAT ini coach guys, juara dunia terus. Kalau bagi gua si duckey ini coach out game, out gamenya bagus banget, kata-kata bebek tuh sangat memotivasi. Dia juga baik sama gua pas dulu masih di EVOS,” ucap Rekt via live stream.
Bagi yang belum tahu, Duckey sendiri sebetulnya pernah berada dalam satu lingkungan dengan Rekt, tepatnya pada tahun 2019 silam bersama EVOS Legends.
Kala itu, Duckey juga turut membawa pasukan tim macan putih tersebut menjadi juara dunia di ajang M1 World Championship. Hanya saja, posisi dia pada saat itu belum sepenuhnya menjadi seorang pelatih, melainkan seorang analis saja sebelum akhirnya keluar sebelum M1.