Pernah Rasakan Dua Sistem MPL, Antimage Buka Suara Soal Sistem Franchise

Share This Post

Liga Mobile Legends dengan sistem Franchise mulai diterapkan pada saat memasuki MPL Indonesia season keempat.

Sebelumnya pada MPL ID Season 1 hingga 3, pihak Moonton sebagai penyelenggara menggunakan sistem kualifikasi terbuka.

Salah satu pemain yang pernah merasakan dua sistem liga yang pernah dijalankan oleh Moonton, Antimage memberikan pendapatnya.

Antimage mengungkapkan kelebihan dari sistem franchise yang sudah diterapkan saat ini dalam acara Empeshow.

Eks ONIC tersebut menjelaskan bahwa sistem franchise jauh lebih baik dan terstruktur serta menjamin kesejahteraan tim dan player.

“Saya player yang sudah merasakan sebelum dan sesudah franchise (league), Saya ngomong jujur nih sebenarnya lebih stabil pas udah franchise sih,”

“Saya akuin walaupun saya ada masalah juga tapi saya akuin lebih stabil saat masuk sistem franchise.” ujar Antimage dalam Empetalk.

Pemain bernama asli Maxhill Leonardo itu bahkan jelaskan bahwa sebelum franchise permasalahan kontrak dan administrasi tidak terkontrol dan teratur yang membuat banyak player tidak terjamin.

“Karena sebelum franchise ini masalah kontrak dan lain lain itu lumayan liar (enggak terkontrol), jadi lumayan kaya hutan lah jadi saya akuin sebelum franchise.

“Tapi setelah franchise itu lebih teratur, player makin sejahtera, tim makin mantep yang dukung, komunitas makin besar. Jadi dari gua yang udah ngalamin di franchise dan sebelum franchise, jauh lah perbandingannya” pungkas Antimage.

Belakangan sistem Franchise yang diterapkan oleh Moonton dikritik oleh Federasi Esports Indonesia, PBESI.

Hal tersebut karena MPL Indonesia dianggap sebagai kompetisi yang eksklusif dan tertutup.

+ posts

More Like This

Singapura bisa menunggu: Pelatih EVOS ingin menjadi legenda sebelum pulang ke rumah

Rumah adalah dimana hati Bjorn “Zeys” Ong berada. Tapi kepala pelatih EVOS Legends dari Singapura ini berencana untuk menetap di Indonesia lebih lama lagi. Bukan sebuah kejutan, melihat lompatannya telah menghasilkan kesuksesan yang besar. Ia memenangkan titel Mobile Legends Professional League pada Season 4 dan 7, dan menuju ke titel ketiga di S8.

Pelatih EVOS: RRQ adalah penantang terbesar kami

Predator lain sedang mengincar sang Macan Putih di Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID) Season 8. Tapi juara bertahan EVOS Legends tidak gentar. Tidak dengan kepemimpinan kepala pelatih mereka Bjorn “Zeys” Ong.
- Advertisement -