Kegagalan Steven Agee antarkan EVOS Legends lolos babak playoff MPL ID Season 12 membuatnya dapatkan banyak pelajaran.
Melalui Podcast Empetalk Agee menyebutkan beberapa pelajaran yang ia dapatkan selama melatih EVOS Legends dalam beberapa musim terakhir ini.
Menurut Agee salah satu hal yang buatnya tak akan ulangi lagi kesalahan yang sama adalah menggunakan sistem voting dalam menangani suatu tim.
Karena memang menurut pengakuan Agee dalam podcast tersebut, ia dan segenap pemain serta pelatih lain sering kali menggunakan sistem voting untuk menentukan sesuatu.
Hal tersebut memang karena adanya perasaan cocok-tidak cocok atau tidak enakan antara satu punggawa ke punggawa yang lainnya.
Ujungnya sistem vote tersebut menurut Agee sangat buruk untuk sebuah tim dalam mengarungi musim kompetitif karena andalkan subjektivitas.
“Jeleknya kita itu di situ, karena di season 12 ini ada yang gak enak main sama ini, yang itu gak enak sama itu. Jadinya kita pakai vote, dan vote itu paling jelek. Akan gue jadiin pengalaman,” tutur Agee.
Tak mau lepas tangan begitu saja, Agee memang bertanggung jawab dan mengakui itu adalah kesalahannya selama melatih EVOS Legends yang tak mampu mengatur punggawa lainnya sebagai pelatih kepala.
Di mana Agee memang terlalu fokus ke membaca gameplay musuh untuk tentukan strategi yang akan digunakan, sehingga ia mengesampingkan hal penting lainnya.
“Soalnya gue juga yang salah, karena gue gak terlalu masuk ke sana soal ini gak bisa main hero ini makronya jelek. Gue saat itu lebih fokus lihatin musuh,” ungkapnya.
Masalah trust issue jadi kendala utama musim ini karena EVOS Legends seperti terpecah menjadi dua bagian, sehingga memang Agee sering lakukan rotasi pemain.
Tapi memang hasilnya tak maksimal sehingga mereka harus gagal lolos playoff pada MPL ID Season 12 ini.