MPL Malaysia akhirnya mengumumkan kesimpulan atas konflik kontrak yang terjadi antara Team Lunatix dengan dua pemain asal Myanmar yaitu Zippy dan Kid.
Seperti telah terungkap sebelumnya, Zippy, Kid, dan DJ memutuskan kembali ke Myanmar tanpa memberi kabar kepada manajemen tim.
Permasalahannya para pemain asal Myanmar tersebut menganggap ada pelanggaran kontrak yang Team Lunatix lakukan.
Hal tersebut terungkap secara langsung melalui akun Instagram MPL MY yang sudah mengunggah bentuk kesalahan dan hukuman yang mereka berikan kepada masing-masing pihak.
Dalam kasus ini MPL MY hanya memutuskan Team Lunatix hanya bersengketa dengan Zippy dan Kid saja, karena sang pelatih yaitu DJ telah setuju memutuskan kontraknya.
Pihak MPL MY mengumumkan telah memberikan sanksi secara adil kepada pihak-pihak yang bersengketa dalam kasus ini Team Lunatix, Zippy, dan Kid.
Komite MPL MY melayangkan peringatan resmi kepada Team Lunatix dan memberikan kewajiban kepada mereka untuk melunasi kontrak pemain serta membayar e-visa dan klaim tiket penerbangan dari Zippy dan Kid.
Pihak Team Lunatix dalam konfirmasi resmi tim juga telah melunasi kewajibannya dengan membayarkan e-visa dan klaim tiket penerbangan tersebut.
Dalam pengumuman resminya Team Lunatix juga menghormati keputusan dari pihak Komite MPL MY tersebut dan meminta maaf atas insiden yang terjadi.
Karena menurut Team Lunatix insiden ini juga merusak reputasi dari tim mereka dan juga MPL MY itu sendiri.
Team Lunatix juga mengakui karena permasalahan ini membuat persiapan mereka menjelang MPL MY Season 12 terganggu, terutama secara mental.
Sedangkan untuk Kid dan Zippy, pihak Komite MPL MY juga memberikan peringatan kepada mereka dan menyebutkan kedua pemain masih terdaftar sebagai pemain Team Lunatix.
Kedua pemain tersebut juga masih belum memberikan konfirmasi apapun terkait pengumuman hasil investigasi dari MPL MY hingga berita ini naik.