Belum lepas kehebohan yang ditimbulkan skandal match-fixing dalam MLBB Pro League Malaysia, komunitas MLBB Asia Tenggara kini menghadapi isu panas terkait laporan mengenai kasus serupa yang kini mencuat dalam kompetisi MLBB Development League di Filipina.
Kemarin sore, pelatih tim AP Bren Francis “Ducky” Glindro mengunggah sebuah peringatan melalui akun Facebook pribadinya yang mengindikasikan bahwa Ia menemukan sebuah aktivitas ilegal yang terjadi dalam MDL PH, yang saat ini telah memasuki musim ketiga.
“Percayalah, saya akan menemukan kalian semua yang melakukan match-fixing dalam MDL PH Season 3 dan akan ada hukumannya. Kalian paham siapa yang saya maksud dan saya akan menghabisi kalian.” tulis Ducky.
Sejam kemudian, Ducky semakin jengkel dan akhirnya mengunggah sebuah post baru yang menunjukkan bahwa orang yang Ia maksud adalah mantan pelatih tim Teletigers bernama Jigen Paul. Ducky meyakini bahwa Paul tidak sendirian dalam melakukan kecurangan tersebut.
Berita dari Ducky itu secepatnya direspon oleh tim manajemen Teletigers melalui Facebook. Mereka mengatakan bahwa Jigen bukanlah anggota aktif di tim itu sejak November 2023 dan menekankan bahwa tidak satu pun orang di dalam tim manajemen, staff, atau pemain yang mengetahui kegiatan ilegalnya selama ini.
Secara mengejutkan, laporan dari Ducky kemudian memantik reaksi dari beberapa tim yang berkompetisi di MDL PH. Setelah Teletigers mengunggah klarifikasi tersebut, TNC Z4 kini menghukum pemainnya yang bernama Jhonjie Paul “Jiee” Dela Rosa, sedangkan RSG Ganador telah memutus kontrak dari Raven “Aeris” Arellano dan Christian “Nyija” Calanto.
Panitia MDL PH saat ini sedang melakukan penyelidikan untuk menemukan siapa saja yang terlibat dalam skandal match-fixing tersebut. Dan melihat besarnya pengaruh kasus seperti ini terhadap skena kompetisi MLBB di Malaysia dan Filipina, kemungkinan besar negara-negara lain yang memiliki sirkuit profesional MLBB akan memperketat pengawasan dan melakukan penyelidikan secara diam-diam.