Performa hebat yang ditunjukkan Geek Fam di MPL ID S12 berhasil mencuri perhatian banyak penggemar MLBB. Hal tersebut pun kini membuat mereka memiliki titel sebagai People’s Champion alias juara di hati banyak orang.
Kisah Cinderella selalu menjadi hal yang menarik dalam semua hal, termasuk di dunia olahraga dan esports. Kebangkitan pemain atau tim yang awalnya tidak terlalu dijagokan selalu menjadi bumbu menarik dalam sebuah kompetisi.
Hal ini terjadi di MPL ID S12, di mana Geek Fam yang sebenarnya cukup diperhitungkan tetapi tidak diprediksi bisa melangkah jauh. Mereka berhasil finis di peringkat ketiga musim reguler dan bisa lolos hingga grand final playoff, dan mendapatkan titel sebagai Kuda Hitam dan People’s Champion.
Pencapaian tersebut telah membuat mereka mendapatkan banyak dukungan dari fans netral. Bahkan tak sedikit yang mengharapkan mereka menjadi juara agar ada wajah baru yang berhasil menenangi MPL ID.
Belum lagi jika kita melihat latar belakang Geek di sepanjang eksistensi mereka di MPL ID, di mana mereka sempat menjadi lumbung poin bagi tim lawan dan kesulitan hanya untuk lolos ke playoff, sebelum semuanya berubah ketika era baru bersama Baloyskie dan player anyar lainnya dimulai.
Dukungan besar penggemar MLBB di Indonesia juga begitu terlihat, sejak musim reguler apalagi di playoff. MPL Arena selalu penuh, baik oleh penonton maupun pendukung, setiap kali Geek bertanding. Mahaka Square yang menjadi venue playoff pun selalu terlihat penuh oleh mereka yang datang untuk mendukung.
Titel sebagai People’s Champion tentu menjadi hal yang bagus bagi Geek Fam, terutama dalam memperbesar basis pendukung mereka. Hal ini juga menunjukkan bahwa mereka telah bekerja dan berkembang di jalan yang benar.
Namun bagi Baloyskie, dirinya tidak ingin hal tersebut membuat dirinya dan tim terlena dan berpuas diri. Roamer asal Filipina itu pun ingin meraih hal yang lebih, meski tetap bersyukur dengan titel yang diberikan dari penggemar MLBB tersebut.
“Jadi People’s Champion? Terima kasih,” ucap Baloyskie sambil tersenyum. “Tetapi saya tidak mau jadi itu saja. Saya mau jadi juara (sesungguhnya).”