Hades mendapatkan kesempatan untuk menceritakan pengalamannya bermain di MPL SG pada saat Playoffs MPL PH Season 12.
Tidak hanya Hades, banyak pemain/pelatih asal Filipina yang berkarir diluar negerti diundang untuk membagikan pengalamannya di venue kala itu.
Tetapi Hades memiliki kisah yang sedikit berbeda sebagai jungler karena di MPL SG ia kerap kali bermain Assassin dan bisa menjadi juara di musim pertamanya.
Seperti yang kita tahu Assassin akan kesulitan ketika bertemu langsung dengan Tank jungler karena akan diganggu rotasinya.
Oleh karena itu banyak yang bertanya mengapa dirinya sering menggunakan Assassin ditengah tank jungler yang populer bahkan bisa sukses membawa timnya juara.
Ia sebutkan bahwa MPL SG dan MPL PH sangat berbeda dari segi gameplay untuk menekan farming jungle musuh, di Singapura Assassin lebih leluasa untuk farming dibanding Filipina.
“Mungkin di SG mereka enggak press assassin jungle terlalu keras dengan tank jungler. Jadi assassin bisa farming, meskipun begitu tetap enggak gampang juga bermain assassin di sana,” ujar Hades.
Selain dari yang diutarakan, MPL SG memang memiliki perbedaan gameplay yang cukup mencolok dari PH dan ID.
Dari pemilihan hero Singapura beberapa kali hadirkan surprise pick seperti Badang yang sangat kuat dan cocok dengan gaya bermain mereka.
Namun perbedaan gameplay ini membuat sang jungler menemukan celah untuk bermain Assassin jungle dengan sangat baik.
Tak heran Hades dinobatkan menjadi Final MVP MPL SG Season 6 berkat kelincahannya bermain Assassin dan membawa Team Flash juara.