Kekalahan timnas Mobile Legends Indonesia atas Kamboja dan Myanmar yang membuat mereka tersingkir dari SEA Games 2023 dapatkan tanggapan dari eks pelatih RRQ.
Eks pelatih RRQ asal Filipina, Michael Angelo “Arcadia” Bocado merinci beberapa hal yang membuat Indonesia tumbang atas kedua negara tersebut.
Menurut Arcadia, EXP laner timnas Indonesia yaitu Saykots sering melakukan positioning yang salah sehingga sering tertangkap oleh Karrie Myanmar.
Sehingga ketika Saykots tertumbangkan, Indonesia akan sangat tidak siap untuk melakukan team fight.
“Saykots langsung tertangkap karena pomotionnya yang dalam melawan Karrie maka rekan satu tim Anda tidak siap untuk bertarung,” ujar Arcadia melansir dari Spin PH.
“Sampai-sampai Branz harus berjuang lebih lama dan akhirnya ia juga cepat tumbang,” sambungnya.
Jalannya pertandingan sendiri memang cukup berat bagi Indonesia terutama sejak sesi draft and pick karena timnas MLBB Indonesia selalu gagal menembus pertahanan dari lawan sejak early game.
Tak ayal akhirnya Indonesia harus rela dua kali tumbang atas Kamboja dan Myanmar, sehingga tersingkir dari persaingan perolehan medali SEA Games 2023.
Kini ke depannya nanti Indonesia harus mulai banyak berbenah jika ingin mendapatkan hasil yang lebih bagus dalam turnamen internasional.
Keputusan menggunakan pemain-pemain all stars memang banyak kelebihan dan kekurangannya tersendiri bagi timnas Indonesia.
Salah satu kekurangannya adalah waktu persiapan yang cukup mepet untuk memadukan sinergi antara satu pemain dengan pemain lainnya.
Apalagi Indonesia sudah menggunakan format all stars player dalam tiga edisi SEA Games terakhir dan hasilnya selalu kurang memuaskan.
Selain itu, menurut Arcadia pemain-pemain muda Indonesia juga harus mulai berfokus dengan permainan makro, bukan hanya mekanik saja.
Karena kini makro play menjadi hal yang paling penting untuk bisa meraih kemenangan dalam sebuah pertandingan, apalagi level internasional.