Mantan pelatih EVOS Legends, Steven Agee, menjelaskan alasannya menurunkan Hijumee dan Dreams ke EVOS Icon pada pekan ketiga MPL ID Season 12.
Turunnya Hijumee dan Dreams tersebut menjadi awal petaka EVOS Legends gagal lolos ke babak playoff karena mereka semenjak itu alami lose streak.
Sehingga Agee mendapatkan banyak cercaan terkait terlalu gegabah menurunkan Hijumee dan Dreams ke EVOS Icon pada musim ini.
Menanggapi hal tersebut, pada kanal Youtube Jonathan Liandi ia menjelaskan awal dan alasan mengapa ia menurunkan Hijumee dan Dreams ke MDL.
Dalam keterangannya, Agee menyebutkan sebenarnya kedua pemain tersebut tak lolos dalam trial calon pemain EVOS Legends untuk MPL ID S12 lalu, di mana untuk roamer dan midlaner yang lolos adalah Vaanstrong dan Cr1te.
Karena memang performanya menurun dari musim sebelumnya, tetapi adanya World Cyber Games (WCG) 2023 menjadikan Hijumee dan Dreams harus tetapi di tim utama.
Sebenarnya Tak Masuk Line Up
Pada WCG 2023 memang EVOS Icon diperkuat oleh Vaanstrong dan Cr1te sehingga mau tak mau Agee memasukkan sementara nama Hijumee dan Dreams ke tim utama, kemudian setelah WCG 2023 keduanya akan turun kembali ke MDL.
“Harusnya Hijumee dan Dreams itu dari week 2 sudah turun, makanya dari MDL kita carinya roamer sama mid. Sebenarnya kita mau cari trial lagi dan Dreams-Hijumee dari hasil trial season 12 plan-nya mereka sudah di MDL,” ujar Agee.
“Cuma karena ada WCG, turnamen itu bentrok sama week 2 jadi mau tidak mau Dreams-Hijumee harus di MPL dulu buat main. Soalnya week 2 itu gak ada roam sama mid. Dari hasil trial Vaanstrong, Sutsujin, sama Cr1te itu sudah main dan jadi main rosternya, cuma ya bentrok WCG itu.” pungkasnya.
Memang bola panas turunnya Hijumee ini mulai semenjak rilis video yang memperlihatkan sang midlaner yang berani melawan sang pelatih ketika sesi evaluasi pasca laga.
Tetapi dengan klarifikasi dari Agee ini tentunya membuat semua masalah menjadi sudah jelas dan baik Agee serta Hijumee memang tak ada konflik apapun.