Founder dari tim esports GPX, Yurino “Donkey” Putra, meluapkan keluh kesahnya atas kembali gagalnya GPX mendapatkan slot MPL Indonesia musim ini.
Hal tersebut terlihat dari unggahan Instagram Story Donkey yang curhat terkait kendala yang ia hadapi untuk bisa membawa GPX masuk MPL ID.
“Gak masuk MPL males, akhir dari cerita, uang berbicara uang lah pemenangnya,” tulis Donkey.
“GPX hanyalah sekumpulan orang yang berkembang dari Mobile Legends dan mempunyai mimpi masuk kompetisi tertinggi Mobile Legends. Tapi karena keadaan gak bisa masuk,” imbuhnya.
Donkey yang merupakan eks pemain EVOS Legends ini juga merasa sudah maksimal mengusahakan agar timnya bisa menembus kasta tertinggi Mobile Legend Indonesia tersebut.
Menurutnya gagalnya GPX ini terdapat beberapa faktor, mulai dari Genflix Aerowolf yang lebih memilih menjual slotnya kepada Rebellion Esports.
Hingga memang angka fantastis yang harus dibayarkan GPX jika ingin masuk ke dalam tim franchised MPL Indonesia untuk Season 12 ini.
“Akhir dari cerita tetaplah uang pemenangnya, terima kasih pembelajarannya Mobile Legends,” kata Donkey.
“Jadi untuk orang yang sok tau, aku Donkey gagal membawa GPX ke MPL. Bukan berarti aku tanpa usaha, semua usaha sudah aku lakukan,” imbuhnya.
“Dari pertama gagal karena Genflix memilih Rebellion, kedua gagal karena begitulah. Banyak pelajaran hidup yang aku ambil dari esports dan juga sebagai manusia,” pungkas Donkey.
Tak Mau Jadi Tunggangan Kepentingan Lain
GPX sendiri memang tim yang mempunyai nama besar untuk skena Mobile Legends Indonesia dan tampil dalam MDL Indonesia dalam beberapa musim terakhir ini.
Donkey juga menyebutkan tak ingin keluh kesahnya ini menjadi bahan tunggangan pihak lain, terutama dalam arus perseteruan antara Sekjen PBESI dengan MPL.
“Yth Pak Frengky Ong jangan lah story-story ku ditunggangin, nanti kita bahas aja pada forum terbuka dan live bareng Lius Andre, ini hanya keluh kesahku. Makasih,” tulis Donkey.
Donkey memang menjadi salah satu pihak yang netral terkait perseteruan antara kedua belah pihak tersebut yang kabarnya akan melakukan diskusi terbuka dalam waktu dekat.
Kabarnya diskusi terbuka ini akan berlangsung pada 26 Juni 2023 mendatang di Kantor PBESI, tetapi belum terkonfirmasi pihak mana saja yang akan datang.