Midlaner ONIC Prodigy yang dipinjamkan ke Team HAQ, Yuraa, terbilang cukup sukses menjalani masa peminjamannya.
Yuraa berhasil menjadi Rookie of the Season pada ajang MPL MY Season 12 yang baru saja berakhir.
Yuraa mencoba berbagi pengalamannya bermain di Malaysia, meski terbilang sukses, ia mengaku sempat kesulitan di Negeri Jiran.
Dengan pengalamannya bermain di Malaysia selama satu musim, Yuraa tentu telah merasakan banyak hal yang bisa dibagikan, terutama bagi mereka yang ingin berkarier di Negeri Jiran. Meski budaya dan bahasa tak terlalu berbeda, adaptasi tetap menjadi faktor utama.
“Adaptasi sangat penting, seperti contoh soal makanan karena di sana cukup berbeda dengan Indonesia. Tapi, nanti lama-kelamaan pasti terbiasa,” ucap Yuraa.
Mengenai hal ini, Yuraa mengaku bahwa dirinya juga sempat mengalami kesulitan di awal bergabung dengan Team HAQ. Hal ini juga yang ia percayai menjadi salah satu faktor dirinya tidak bisa melangkah jauh bersama tim di MPL MY S12, meski mendapat titel sebagai rookie terbaik.
“Kalau soal adaptasi, saya sendiri orangnya memang lumayan susah beradaptasi. Butuh waktu lebih lama. Mungkin, hal ini juga berpengaruh dengan hasil yang saya dapatkan,” katanya sambil tertawa.
“Tapi kalau bisa beradaptasi dan membangun chemistry dengan cepat, mungkin bisa mendapatkan hasil yang lebih baik,” tuturnya.
Meski sempat mengalami kendala di awal, secara garis besar Yuraa percaya bahwa sebagian besar player Indonesia bisa sukses di Malaysia. Asalkan sang pemain punya tekat yang bulat dan kuat.
“Pasti bisa (sukses), asalkan punya keyakinan dan jangan setengah-setengah. Jangan nanti sudah sampai di sana malah jadi ragu-ragu. Intinya harus yakin dan dicoba saja dulu,” ujar Yuraa.