AP Bren berhasil mempertahankan dominasi PH di skena Mobile Legends usai menangi M5 World Championship yang mana mereka kalahkan ONIC Esports.
Pada laga Grand Final M5, AP Bren harus susah payah sebelum akhirnya mengalahkan ONIC Esports dengan kedudukan 4-3 yang mana ini jadi gelar juara dunia kedua mereka.
Meski menang, AP Bren terlihat kepayahan meladeni ONIC Esports sepanjang laga Grand Final lalu, di mana mereka hampir saja terkena comeback.
Pasalnya AP Bren yang sempat unggul 3-1, pada akhirnya tersusul 3-3 sehingga memaksakan laga berlangsung hingga game ketujuh yang untung saja mereka menangkan.
Pelatih AP Bren, Francis “Duckey” Glindro, mengungkapkan kunci kemenanangan mereka bisa kalahkan ONIC Esports pada Grand Final M5 World Championship lalu.
Pada sesi media interview, Coach Duckey menyebutkan ia telah mempersiapkan strategi yaitu membuat Kairi bermain di luar zona nyamannya.
Sehingga dengan kondisi tersebut, ONIC Esports akan selalu dalam keadaan tertinggal dan terlihat ketika adu objektif Turtle/Lord selalu KyleTzy yang berhasil lebih unggul.
“Saya pikir fokus utama dari apa yang kami sesuaikan dari pertandingan kemarin adalah membuat Kairi bermain di luar zona nyamannya,” kata Coach Duckey.
Tak heran jika pada akhirnya Kairi menjadi kambing hitam kekalahan ONIC Esports karena memang strategi AP Bren yang sangat berhasil meredam jungler ONIC Esports tersebut.
Selain itu, Coach Duckey juga berhasil membaca strategi draft dari musuhnya sehingga ia prioritaskan untuk banned hero andalan ONIC Esports seperti Joy, Kaja, Nolan, Dyrroth, hingga Novaria.
Dan strategi tersebut juga ampuh karena memang ONIC Esports seakan kehilangan daya gedornya karena strateginya sudah terbaca oleh Coach Duckey.
“Seiring adaptasi kami dengan Bo7, kami menemukan bahwa ada hero tertentu yang mereka prioritaskan, jadi kami berhasil melakukannya (banned) dengan cepat,” ucap Coach Duckey.