Mantan pemain League of Legends kelas amatir, Stephen “Triple” Li, baru saja dikeluarkan dari akademi TSM yang bermarkas di Amerika Serikat. Sang mid laner muda itu diduga memiliki masalah terkait dengan perilaku destruktif akibat penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol.
Tanggal 29 Desember lalu, mantan kekasih Triple yang dikenal sebagai Long “Makrys” memaparkan bukti panjang terkait sejarah kelam Triple dengan obat-obatan dan perilaku berbahayanya melalui Twitter.
Makrys mengatakan bahwa semakin lama, kelakuan Triple semakin mengkhawatirkan. Ia diduga kecanduan merokok dan menyalahgunakan obat-obatan legal. Ia juga mengatakan Triple sempat terang-terangan ingin membeli senjata api dan menabrakkan mobilnya dengan kecepatan tinggi untuk membunuh orang.
Terkait dengan tuduhan tersebut, Triple kemudian merilis pembelaannya di Twitter sebelum tahun baru. Ia mengakui bahwa dirinya memang punya masalah dengan obat-obatan dan alkohol. Walau demikian, Ia membela dirinya dengan dalih substansi tersebut untuk menekan depresinya semasa di tim akademi dan boot camp di Korea Selatan.
“Saat situasi semakin sulit, akhirnya aku kembali ke kebiasaan lama dengan bergantung pada penggunaan substansi – yang mana hanya bisa meredakan stres untuk sementara waktu dan tidak menyehatkan- tapi setidaknya itu membantuku untuk bersiap menghadapi jadwal keesokan harinya,” tulis Triple.
Walau demikian, banyak yang merasa bahwa pernyataannya tidak membahas apapun mengenai perilaku destruktifnya.
Hanya berjarak beberapa waktu dari pernyataan Triple di Twitter, TSM mengumumkan bahwa mereka telah memutus kontraknya saat itu juga.
Sejauh ini Triple belum memberikan tanggapan ke publik mengenai pemecatannya oleh manajemen TSM.
Triple adalah pemain LoL asal Australia yang memulai karirnya di Avant Gaming, yang sekarang menjadi tim Dire Wolves. Meski bermain di wilayah yang kurang disorot dalam kompetisi LoL profesional, Triple dan Dire Wolves sempat mengikuti beberapa kompetisi bergengsi, baik lokal maupun internasional. Mereka telah mendapatkan gelar juara di kompetisi Oceania Pro League 2018.
Ia kemudian berpindah ke beberapa tim, salah satunya FlyQuest dan yang terakhir adalah TSM Academy, di mana Ia dipecat dalam jarak 22 hari setelah direkrut.