Pada 1 Mei 2023 esok Apex Legends Mobile akan resmi tutup servernya usai bertahan selama 1 tahun saja.
Respawn Entertainment sendiri sebelumnya telah mengumumkan tutupnya server Apex Legends Mobile ini sejak Februari 2023 silam.
Nantinya setelah tanggal 1 Mei 2023 pukul 19.00 WIB Apex Legends Mobile sudah tak bisa dimainkan lagi.
Apex Legends Mobile juga telah menonaktifkan pembelian in-game dengan uang resmi pada 31 Januari 2023 silam.
Sehingga pemain masih mempunyai kurang dari 24 jam saja untuk bisa membelanjakan Syndicate Gold sebelum server Apex Legends Mobile resmi tutup.
Pihak pengembang juga memastikan tak akan memberikan refund uang in-game dari para pemain, yang mana hal tersebut sudah tertuang dalam perjanjian awal game.
“Kami tidak akan memberikan pengembalian uang resmi, seperti ketentuan EA User Agreement.” ujar pernyataan resmi Electronic Arts selaku publisher.
“Untuk permintaan pengembalian dana lain, hubungi platform tempat pihak ketiga Anda membeli konten game, misalnya Apple App Store dan Google Play Store,” sambung mereka.
Penyebab Tutup
Menurut laman resminya penutupan Apex Legends Mobile ini terdapat tiga sebab, salah satunya adalah karena pihak pengembang merasa tidak bisa memenuhi harapan para pemain.
Kurangnya hype dari para pemain juga menjadi salah satu sebab lain mengapa Apex Legends Mobile kurang laku untuk pasar game mobile.
Jumlah pemain baru dari Apex Legends Mobile juga kian menyusut dari waktu ke waktu.
Sehingga sangat berpengaruh dalam permainan keseluruhan yang membutuhkan likuiditas pemain.
Hal tersebut karena Apex Legends Mobile kalah bersaing dengan game-game FPS mobile semacam PUBG Mobile dan Free Fire.
Padahal pada awal rilisnya dulu Apex Legends Mobile sempat mendapatkan sambutan baik, bahkan sempat menjadi Game of the Year dari platform Apple serta Google.
Meskipun begitu gagal dalam Apex Legends Mobile dan Battlefield Mobile, EA nampaknya tak akan menyerah untuk mencoba merambah industri game mobile.
“Pasar game mobile memang sangat menantang, tapi mobile masih menjadi platform gaming paling besar,” ujar Andrew Wilson, CEO EA.