Diablo 2 Resurrected versi Beta hadir sudah satu minggu dan sangat mengulang memori.
Ketika pertama kali game ini dirilis, saya masih di tahun pertama kuliah – muda, idealis, dan memiliki sangat banyak waktu untuk bermain RPG yang sangat istimewa ini di tahun 2001. Dan selama dua dekade, saya terus bermain, karena kemampuan game ini untuk terus dimainkan berulang-ulang.
Saya langsung pre-order ketika ini sudah tersedia dan bermain saat akhir pekan. Saya hanya bermain selama 3 jam dan berhasil ke Nightmare dengan Druid Werewolf saya. Tapi sepertinya saya sudah cukup bermain untuk berkata: Blizzard berhasil.
Tim pengembang berjanji kalau mereka tidak akan mengganti apapun yang berarti di dalam game. Tetapi, yang mereka ingin lakukan adalah membetulkan grafik dari 2001 ke 2021. Dan ini bekerja seperti jimat.
Grafik game ini sangat mengejutkan. Bola api menyinari daratan ketika mereka melewati layar; skeleton bergetar ketika palu anda menghantam tulang terakhir mereka, sedangkan ruangan neraka terlihat sangat kacau dan menyeramkan.
Game ini menyelipkan sebuah pintasan kecil (default menggunakan G) yang mengubah antara versi sekarang dengan versi legacy. Sepintas, kamu akan melihat bedanya antara yang sekarang dan yang lalu.
Selain itu, semua yang baik dan buruk tentang game ini, masih sama.
Pohon skill tidak mendapat banyak perubahan – sinergi antara skill yang membuat game ini sebagai pionir RPG masih sama. Build favorit dari fan lama seperti Hammerdin dan Javazon masih ada, yang berarti veteran lama seperti kita dapat memahami game ini secara langsung.
Kualitas musik juga terasa lebih jernih. Soundtrack masih sama tapi lebih terasa menyeramkan dan gelap: persis seperti suara yang kamu mungkin dengar ketika menghadapi iblis terbaik dunia.
Gamer memang komplain mengenai server yang gagal muat dan game tidak memulai karena ada masalah dengan Battlenet. Memang mengecewakan – tapi hal ini pun mengingatkan saya ketika dulu juga harus menunggu beberapa menit untuk masuk ke dalam game.
Saya masih membenci sistem trading kuno di dalam game – sangat memakan waktu untuk proses masuk ke kanal trading, mulai game lalu berjalan ke orang yang bersangkutan untuk bertukar item. Saya tahu pengembang mengatakan mereka tidak membetulkan gameplay tapi pastinya kualitas perkembangan hidup tidak masuk ke kategori itu.
Saya juga tidak bisa berbuat banyak tapi berharap mereka melanjutkan membetulkan beberapa hal seperti runeword dan item. Akan ada sistem tangga seperti biasa yang sudah hadir sejak 20 tahun lalu tapi seperti permulaan yang segar, jadi saya berharap kalau patch 1.14 akan hadir dengan beberapa runeword baru atau bahkan set untuk player lama dan baru untuk bisa diburu.
Proses remaster dari ARPG terbaik ini sangat luar biasa. Tapi ini juga pengingat yang buruk seberapa jauh Blizzard sudah jatuh. Diablo 2 merupakan masterpiece jaman dulu, sebuah game yang berada jauh di depan saat jamannya, untuk bertahan selama 20 tahun kemudian, game ini masih menjadi pengalaman yang luar biasa.
Tapi perusahaannya? Ya, dihimpit antara kasus pelecehan seksual, titel yang gagal, perilisan tertunda, Diablo 2 bisa menjadi yang terakhir – dan terhebat – pengingat kalau perusahaan pengembang game yang dulu pernah menguasai dunia di dalam Sanctuary mereka sendiri.