Babak final Pubg Mobile Global Championship (PMGC) 2022 baru saja berakhir pada hari Minggu, tanggal 8 Januari kemarin. Setelah tahun lalu diadakan secara online akibat pandemi, akhirnya kompetisi bergengsi PUBGM ini kembali digelar secara offline di Jiexpo, Jakarta Utara.
Kemeriahan dan kejutan-kejutan muncul di turnamen besar yang telah dinanti-nantikan para penggemar PUBGM di dunia ini. Sebagai tuan rumah, beberapa superstar tim Indonesia muncul mengisi sesi hiburan di acara kali ini.
Para pemain muda Bigetron yang menjadi juara dunia PUBGM tahun 2019, Made “Luxxy” Prabaswara dan Made “Zuxxy” Pramudita, tampil sebagai bintang tamu pada tanggal 7 Januari. Sementara rekan mereka yang sedang rehat, Muhammad “Ryzen” Albi, datang di hari minggu kemarin.
Menariknya, Ryzen semalam ditemani oleh mantan satu timnya, Nizar “Microboy” Lugatio, yang saat ini bermain di Evos. Momen ini tentu memantik kembali perbincangan mengenai reuni Microboy ke Bigetron RA.
Walau demikian, kehadiran mereka bukanlah satu-satunya kejutan menarik di malam itu.
Brazil mendominasi namun Turki menyalip
Kejutan terbesar datang dari penampilan tim-tim luar Asia Tenggara yang berpartisipasi dalam kompetisi ini. Di luar dugaan, tim-tim asal Brazil dan Turki justru tampil ganas dalam kompetisi yang berlangsung selama tiga hari tersebut.
Dengan jatah slot yang melimpah untuk Asia Tenggara dan kembalinya tim-tim dari Asia Timur ke kompetisi offline, banyak yang memperkirakan bahwa Thailand dan China akan memperebutkan empat besar klasemen di grand finals ini.
Namun pada hari pertama, Inco Gaming dan Alpha7 dari Brazil justru kokoh di posisi teratas.
Bermain dengan strategi defensif yang luar biasa, tim-tim lain seakan kesulitan menembus taktik duo Brazil itu. Meski beberapa tim seperti Alter Ego, Nova, dan Vampire Esports bergantian meraih WWCD, posisi Inco dan Alpha7 masih belum terusik.
Permainan bagus kedua tim brazil itu masih bertahan hingga hari kedua, sekalipun tim-tim lain mulai agresif menghajar mereka dari segala sisi. Penguasaan compound yang strategis masih menjadi kunci mereka bertengger di posisi teratas.
Walau demikian, tim S2G Esports yang melempem di hari pertama tiba-tiba membuntuti para pemuncak klasemen dan meraup point kill secara konsisten di hari kedua. Perlahan S2G yang berakhir di posisi kelima di matchday pertama menempati posisi kedua di matchday kedua.
Sadar bahwa tim asal Turki itu akan mengancam posisinya, tim-tim Brazil menjadi lebih ofensif di hari terakhir. Namun Sylas dan kawan-kawan sepertinya telah menyimpan energi untuk hari itu. S2G menunjukkan rasa lapar mereka dan bermain optimal di matchday ketiga.
Kuatnya permainan S2G memastikan bahwa mereka adalah calon juara terkuat sejak match ke-3 di hari terakhir dengan selisih poin yang cukup tinggi. Tim-tim lain seperti Geek Fam, Vampire Esports, 4AM, dan DRS menaikkan intensitasnya dan mencoba menjegal namun mereka telat panas.
S2G kemudian melakukan selebrasi ketika match terakhir bahkan belum selesai. Meski tidak berakhir di posisi empat besar di Erangel, mereka dipastikan menjadi juaranya dengan selisih kurang lebih 30 poin yang takkan bisa dikejar.
S2G membawa pulang sejarah baru sebagai tim Turki pertama yang menjuarai kompetisi PMGC dan hadiah utama sebesar 400.000 USD. Tentunya ini akan menjadi kebanggaan besar saat mereka bermain di PMGC 2023 yang dijadwalkan berlangsung di Turki tahun depan.