Tidak semua orang suka bacot, tapi Moonton percaya kalau ini adalah hal biasa dan sebuah motivasi yang benar-benar ada – selama masih di dalam batasan dan tidak membahas topik rasisme dan seksisme.
Ketika adu bacot tentang gameplay, itu hak setiap player.
Itu adalah sebuah cara bagi publisher game untuk menyediakan wadah yang cocok bagi tim Mobile Legends: Bang Bang untuk menjadi lebih baik di Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL). Hal ini, sebaliknya, justru meningkatkan profil pemain.
MPL adalah kompetisi tingkat tinggi di Asia Tenggara. Pada puncaknya, MPL Indonesia dan MPL Philippines menghadirkan ratusan ribu orang untuk menonton pertandingan. Moonton menginginkan hal yang sama untuk Singapura dan Malaysia.
Dulunya adalah liga gabungan, MPL Singapore (MPL SG) dan MPL Malaysia (MPL MY) sekarang berpisah karena strategi pemasaran Moonton untuk menghasilkan hype di kedua negara ini, kata Fikri Rizal Mahruddin, Business Development Manager dari perusahaan ini.
“Kami menyiapkan banyak sumber daya di dalam MPL SG dan MPL MY untuk menumbuhkan ekosistem esports di negara ini,” ungkap laki-laki 29 tahun ini dalam wawancara eksklusif bersama Ulti.Asia. “Kami ingin tetap menawarkan konten yang benar-benar audiens kami inginkan.”
Tapi Moonton khawatir akan adanya penurunan penonton untuk MPL SG setelah berpisahnya dengan MPL MY, karena populasi penduduknya yang kecil. Solusinya? Menggunakan sosial media dan siaran langsung untuk menyediakan dukungan kepada tim yang berpartisipasi.
Salah satu platform contohnya adalah TikTok, dimana tim diminta untuk mengunggah video gaming agar orang bisa berinteraksi. Ini tidak hanya menolong untuk mencapai fans MLBB, tapi audiens yang lebih besar pula.
Sayangnya, banyak warga Singapura yang tidak terlalu fasih dengan ide gaming profesional, ujar Fikri. Tambahnya, Moonton segera menyadari kalau kerjasama dengan brand mungkin bisa meyakinkan publik seberapa besar esports.
Untuk menggaet keinginan dari audiens, Moonton sudah bekerjasama dengan beberapa perusahaan seperti f&b H-TWO-O, pabrik kursi gaming Secret Lab dan kartu kredit Frank by OCBC – bahkan sampai mencetak kartu debit dengan desain MPL.
“Beginilah cara kami mengatasi (tantangan) untuk menjamin MPL SG memiliki visibilitas dan pencapaian yang seharusnya didapatkan karena tim yang bermain di MPL SG, sangat, sangat bagus,” katanya.
Di atas akun sosial media dan kerjasama brand, Moonton juga berfokus dalam pengembangan MPL SG dan MPL MY menjadi liga franchise. Ini semua bagian dari rencana besar untuk membawa kestabilan dalam sistem esports lokal di kedua negara.
Ketika ditanya bagaimana Moonton berharap untuk mencapai tujuan jangka panjang ini, kata Fikri: “Saya kira secara umum untuk sebuah ekosistem (naik level), semua aspek di ekosistem harus bekerja bersama..akan ada konten yang lebih banyak, hal baru yang akan datang di MLBB untuk fans kami.”