Industri esports perempuan di Indonesia sekarang sedang meningkat. Tapi tahukah kamu kalau industri esports perempuan sudah ada sejak tahun-tahun pertama?
Permulaan
Mari kembali ke tahun 2016, ketika esports masih dianggap biasa-biasa saja di Indonesia. Esports tidak mendapatkan pengakuan, banyak yang menentangnya (terutama para orang tua), karena tidak membuatmu lebih pintar, atau mendapatkan uang dari hal itu.
Tapi, secara mengejutkan di tahun ini, banyak tim esports perempuan yang mendapatkan perhatian bukan hanya karena paras mereka, tapi juga karena performa yang brilian di dalam game.
Nixia, founder dari NXA Ladies Gaming Team, membentuk timnya tidak di tahun 2016, atau 2015, tapi di tahun 2011! Apa yang menarik adalah mungkin kita tidak tahu apa itu esports pada tahun 2011. Tim ini kemudian mendapatkan perhatian dan memenangkan beberapa kejuaraan.
Tim lainnya, Female Fighters, juga pionir dari industri esports perempuan di Indonesia. Didirikan satu tahun lebih awal dari NXA oleh Audrey, mereka mendapatkan perhatian masyarakat dengan ikut dan memenangkan turnamen CS:GO dulu.
Momen Kebangkitan
Di tahun 2016, ada banyak tim esports perempuan. NXA, Female Fighters, Revival Ladies, Cening Ayu Gaming. Industri ini mulai meningkat!
Point Blank Ladies Championship (PBLC) yang diadakan pada tahun 2018 merupakan salah satu turnamen perempuan terbesar. Yang mengikuti turnamen itu adalah EVOS (ya, EVOS yang itu), yang kemudian menjadi salah satu tim esports perempuan terkuat di dunia!
Tim Point Blank EVOS tidak terkalahkan di 3 PBLC berturut-turut dan bahkan berangkat ke Rusia untuk bertanding melawan tim dari seluruh penjuru dunia.
Setelah era PC Gaming, datanglah era mobile gaming. Tanpa perlu dipertanyakan lagi, game nya adalah Mobile legends. Winda ‘Earl’ adalah salah satu pemain perempuan awal di Mobile Legends secara kompetitif. Dia bahkan mengikuti tim MPL laki-laki, BOOM ID, untuk bertanding.
Segera setelah meningkatnya Mobile Legends di Indonesia pada tahun 2018, tim besar juga kemudian mendirikan tim perempuannya, seperti EVOS, RRQ, BTR, Alter Ego, dan ONIC.
Pemain cantik nan mematikan seharusnya mendapatkan perhatian lebih. Hal ini terbukti dalam turnamen Woman Star League, turnamen yang khusus mempertandingkan tim perempuan yang baru-baru ini diadakan. Mereka ditonton lebih dari 100.000 penonton langsung dan videonya di Youtube mendapatkan lebih dari 1 juta kali tontonan!
Baru-baru ini, penyelenggara turnamen lokal, RevivalTV, membuat sebuah turnamen PUBG Mobile yang bernama Garuda Pro Series Ladies. Ratusan tim bergabung untuk bertanding demi 16 spot dan 24 tim profesional juga diundang untuk bermain. Termasuk Belletron, divisi PUBG Mobile perempuan dari Bigetron.
Industri esports di Indonesia sudah pasti sedang berkembang dan kami juga berharap semua negara di SEA juga mengikuti.