Home Games Efootball Eksklusif: Indominator Beberkan Pengalaman Main di Indonesia Football Eleague 2022!

Eksklusif: Indominator Beberkan Pengalaman Main di Indonesia Football Eleague 2022!

Popularitas eFootball sebagai permainan sepak bola virtual di kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara, sepertinya masih cukup besar sekalipun rilisan terbarunya menuai kritik dari para pemain maupun media. Walau demikian, para penggemar berat game yang dulunya berjudul Pro Evolution Soccer ini terlihat masih setia sekalipun kompetitornya, FIFA, sudah melakukan promosi besar-besaran.

Dan seperti halnya negara-negara Asia Tenggara yang lain, kompetisi besar eFootball masih disambut dengan meriah di Indonesia. Bahkan beberapa bulan ke belakang, Indonesia sukses mengadakan kompetisi eFootball resmi pertamanya, yang dinamakan Indonesia Football Eleague 2022 (IFEL), yang diikuti oleh klub-klub peserta Liga 1.

Berbicara mengenai kompetisi sepak bola virtual, nama Yos “Indominator” Sonneveld tentunya tidak asing di telinga para penggemar eFootball di Indonesia. Indominator menjadi salah satu pemain asing yang dihormati di komunitas Indonesia, berkat hubungan baiknya dengan komunitas dan pemain-pemain di liga lokal.

image via Indominator (Facebook)

Tim Ulti Asia bertemu dengan Indominator di sela-sela kompetisi IESF WEC 2022 di Nusa Dua, Bali, beberapa pekan lalu. Mantan pemain tim esports Arsenal itu menceritakan bahwa pertemanannya dengan komunitas eFootball di Indonesia yang membuatnya bergabung dengan PSIS Semarang untuk IFEL 2022.

“Manager IFEL, Putra, yang mengajakku ke sini. Kontrakku dengan Arsenal habis sekitar bulan Juli lalu. Waktu Putra dengar kabar itu, dia langsung telepon dan tanya apakah aku mau main buat klub lokal di Indonesia” ingatnya mengenai tawaran awal main di IFEL.

Indominator lantas mengatakan bahwa Ia menyetujui tawaran dari PSIS Semarang dan meninggalkan pekerjaannya di Belanda.

Walaupun mengaku senang bisa bermain untuk klub dari kota kelahiran ibunya, pemain blasteran Belanda-Jawa ini menceritakan bahwa pengalamannya bermain di IFEL cukup mengecewakan. Ia tercatat berakhir di posisi delapan besar di musim lalu.

I feel this game doesn’t suit me!” ucap Indominator. “Ketika bermain di IFEL, kita bermain secara online. Dan sejujurnya, koneksi internet di Indonesia itu parah. Mungkin pemain-pemain di Indonesia sudah terbiasa dengan kondisi begini, tapi nggak buatku” ungkapnya mengenai kondisi permainan di IFEL.

Ia lantas menambahkan bahwa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mewajibkan penggunaan pack resmi tim dan pemain Indonesia setelah matchday ke lima, yang mana membuatnya harus beradaptasi dari awal.

Menurut Indominator, kebiasaan dalam menggunakan pemain-pemain dengan rating tinggi ke rating rendah memaksanya bermain dengan tempo yang cenderung lebih lambat.

Walau demikian, Ia mengaku kagum dengan peningkatan kemampuan para pemain-pemain pro di Indonesia. Saat kami ngobrol soal permainan timnas dari beberapa negara yang bermain di IESF WEC 2022, Indominator yakin bahwa gaya permainan Indonesia yang terbaik di antara seluruh peserta Asia Tenggara lainnya.

“Aku yakin banget Indonesia bisa menang, terutama di IESF sekarang ini. Saat bermain di IFEL aku lihat sendiri gimana pemain-pemain di sini sudah sangat berkembang secara mekanik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pemain seperti Elga dan yang lain punya kemampuan untuk memenangkan pertandingan-pertandingan besar” ujarnya.

Ketika ditanya apakah Ia bersedia mencoba lagi untuk IFEL berikutnya, Indominator mengaku siap apabila ada undangan yang dirasa cocok untuknya.

Walau demikian, sang runner-up PES World Finals Co-op 2018 tersebut mengungkapkan bahwa Ia mempertimbangkan tawaran untuk terbang ke London di awal tahun depan dan bermain lagi dengan Arsenal.

+ posts