Fans di SEA pasti menontonnya dengan menahan napas ketika dua tim terbaik bertarung untuk posisi mewah di The International 10. Grand Final untuk Southeast Asia Regional Qualifier untuk TI10 sangatlah menakjubkan, berjalan penuh 5 game dengan Fnatic mengembalikan kedudukan dari skuad Filipina TNC Predator.
Kebangkitan Singkat
Setelah hampir saja tidak lolos di Lower Bracket Final melawan BOOM Esports, TNC datang dengan percaya diri; mendominasi game 1 dan hanya menggunakan 24 menit di game 2, memastikan Phantom Assassin milik Gabbi sangat dimanjakan sebelum menghabiskan Fnatic.
Sejujurnya, banyak yang mengira kalau semua akan berakhir setelah melihat game 2. Tapi FNC pastinya tidak berpikir demikian; walaupun membuat kesalahan krusial diving di high ground bottom lane dan ter-wipe.
Mental Baja
Harus memiliki kekuatan mental yang kuat agar mampu menghilangkan semua aura negatif dan melawan semua ketika posisi sudah tersudutkan, kurang lebih seperti di panggung besar. FNC lalu membuktikan mereka pantas berada di puncak setelah memenangkan 3 game berikutnya setelah kalah 2 game.
Duo Lion-Terrorblade dari Jabz dan Raven, memberikan crowd control dan jaminan late game yang Fnatic butuhkan untuk mengalahkan TNC di game 3 dan 4 (tidak lupa kalau mengambil Lion milik TNC terbukti ampuh). Tapi kita semua setuju kalau Pangolier milik Deth dan Ember Spirit milik ChYuan merupakan kunci dari kesuksesan tim ini.
Di final game yang do-or-die, TNC memastikan untuk mem-ban Terrorblade yang merepotkan, hanya untuk berhadapan dengan musuh yang sama menakutkannya; Axe. Ini merupakan PTSD untuk TNC karena sebelumnya mereka sudah pernah merasakan game selama 70 menit saat Upper Bracket Final melawan Axe. Tapi, sekarang game nya jauh lebih mulus saat FNC mengambil kemenangan dan menyudahi semuanya.
Selamat sekali lagi untuk FNC dan kami tunggu performa menakjubkan di TI 10.