Untuk beberapa orang di industri esports Filipina, Team Amihan Esports merupakan udara segar ketika mereka hadir di bulan April tahun lalu. Tim ini awalnya berisikan 2 susunan pemain, Mobile legends dan Dota 2. Tidak lama setelah itu, mereka juga membuat tim Wild Rift, anak didik dari mantan manajer Christian Villegas.
Meskipun berisikan wajah baru, tim Wild Rift Team Amihan menjadi salah satu tim paling digemari di negara itu. Di Philippines Pro Gaming League (PPGL) 2021 Summer Series, mereka mendapatkan spot teratas, mengalahkan tim favorit dan veteran Team Secret 3-2 di final.
Jalannya menuju 2021 Southeast Asia Icon Series Philippines (SISPH) terlihat menjanjikan. Tapi dalam tengah jalan, mereka menghadapi tuduhan dari map hack dan memalsukan dokumen pemain.
Riot Games menginvestigasi klaim ini dan membersihkan dari dua tuduhan itu.
Tapi Riot Games kembali melakukan investigasi yang lebih mendalam, setelah mendapatkan informasi baru. Mereka menemukan Amihan bersalah dalam memalsukan dokumen untuk pemain Wild Rift mereka Karl “KARLLL” Ken Bautista. Salah satu pemain, KARLLL, masih berumur 16, bukan 17 seperti yang diklaim oleh tim. Umur yang diperbolehkan dalam turnamen adalah 17.
Hasilnya, Riot Games dan PPGL memutuskan untuk memberikan hukuman kepada Amihan pada 17 Juli. Kemenangan sebelumnya dihilangkan. Dan akan diberikan sebagai sumbangan dari pilihan Riot Games.
Amihan esports juga dilarang bermain di semua event Riot Games selama 12 bulan. Secara individu, KARLLL dilarang bermain di semua event untuk 9 bulan dan Villegas 12 bulan. Pemilik Amihan, Francis Mariano, di-ban selamanya, hanya diperbolehkan mengajukan permohonan kembali setelah 2 tahun.
Amihan sepertinya menerima hukuman ini dan bahkan mereka mengirimkan permintaan maaf kepada fansnya dan komunitas di hari yang sama.
Dan dalam u-turn yang mendadak, Amihan mengumumkan mereka akan bubar, hanya dua hari setelah permintaan maaf mereka pada 19 Juli. Mereka mengeluarkan seluruh pemain mereka di Wild Rift dan Mobile Legends. Dengan keputusan ini, sepertinya akan menjadi akhir untuk tim menjanjikan ini.
Apa yang terkuak
Pada 12 September, halaman Facebook Amihan kembali hidup dengan post yang menyebabkan kehancuran tim.
Dalam Facebook post itu dibagikan potongan pembicaraan antara Villegas yang sudah menjadi mantan manajer, menyebutkan dia mengetahui umur asli KARLLL. Parahnya, dialah yang mengusulkan untuk memalsukan umurnya menjadi 17.
Dalam post ini juga menjelaskan kalau penyelenggara dan komunitas “sangat paham” tentang umur asli KARLLL. Tapi tetap mengizinkan Amihan untuk berkompetisi.
Kata Amihan: “semoga keadilan DITEGAKKAN! Kami tidak kehilangan apa-apa dalam mengucapkan kejujuran.”
Akankah Amihan kembali? Kita tunggu dengan detail selanjutnya.