Seorang Youtuber dan penyelidik kasus dalam skena Dota bernama Morf-designer baru-baru ini merilis sebuah video yang menghebohkan tentang sebuah kasus lama terkait match fixing atau 322 dalam skena kompetitif Dota yang terjadi tahun lalu. Dan fokus dalam penyelidikannya ini tak lain dan tak bukan adalah Tommy “Taiga” Le, seorang support yang pernah memperkuat tim OG di Eropa.
Bagi yang mungkin melewatkan kontroversi ini, Taiga sempat menghebohkan para penggemarnya ketika Ia tampil buruk selama gelaran Dota 2 Pro Circuit Tour 3 pada bulan Mei tahun 2023. Saat itu banyak yang mengira bahwa pemain berusia 26 tahun itu mengalami tekanan mental yang mengakibatkan performanya tidak stabil dan akhirnya digantikan oleh Adam “Aramiz” Moroz.
Kendati demikian, beberapa profesional dan content creator mencurigai bahwa ada yang tidak beres dengan perilaku Taiga. Salah satunya adalah mantan pemain Dota profesional asal Rusia, Yaroslav “Limitless” Parshin, yang terang-terangan menuduh Taiga melakukan match fixing di kompetisi tersebut.
Terlepas dari tuduhan-tuduhan yang dialamatkan pada Taiga saat itu, komunitas dan timnya memilih untuk menghormati keputusan Taiga yang berniat menyembuhkan depresinya dan membiarkan laporan tersebut surut begitu saja. Dan setelah waktu yang agak lama, Morf akhirnya menguak sebuah kebenaran gelap yang terjadi di sekitar Taiga pada tahun itu.
Keterlibatan dengan Mafia dari Rusia
Dalam cerita yang diunggahnya, Morf menjelaskan bahwa Taiga sempat bekerja sama dengan seorang pemain Dota ilegal bernama Alexander “Sensibility” Filatov saat masih bermain di OG. Keduanya kerap memasang taruhan di situs judi esports, dengan Taiga sebagai penyedia informasi bagi Sensibility yang memasang taruhannya. Walau demikian, Sensibility kemudian frustrasi dengan Taiga karena taruhannya kerap meleset dan keduanya kehilangan uang yang cukup banyak.
Dengan tanggungan hutang yang menumpuk, Sensibility lantas meminta Taiga untuk bekerja sama dengan temannya yang merupakan member dari sebuah mafia pengaturan skor di Rusia. Mafia tersebut lantas mendorong Taiga untuk memasang taruhan kepada timnya sendiri, yakni OG, dengan outcome First Blood. Bukti tersebut terlihat jelas dalam sebuah pertandingan yang Ia jalani melawan Entity dalam DPC WEU Tour 2 di bulan April 2023.
Taruhan tersebut sukses dan mendorong keduanya untuk melanjutkan aksi ilegal tersebut dalam beberapa pertandingan selanjutnya. Namun masalah timbul ketika Taiga tiba-tiba memutuskan untuk bermain bersih menjelang turnamen Riyadh Masters pada bulan Agustus 2023. Taiga mengatakan bahwa Sensibility memaksanya untuk tetap bertaruh di kompetisi tersebut atau Ia akan membocorkan kehidupan Taiga yang terjerat oleh judi ke media sosial.
Walau demikian, klaim tersebut justru berseberangan dengan cerita dari Sensibility yang mengatakan bahwa Ia tak pernah memaksa Taiga untuk melakukan taruhan tersebut. Ia menambahkan bahwa Taiga telah meninggalkannya dan sepertinya melanjutkan skema 322 tersebut bersama para kriminal dari Rusia itu dengan iming-iming imbalan yang lebih besar. Hal tersebut kemungkinan besar menjadi faktor utama yang mendorong Sensibility membocorkan fakta ini kepada Morf.
Meski sejauh ini belum ada bukti lanjutan terkait hal-hal yang dilakukan oleh keduanya, ini menunjukkan kepada penonton esports bahwa selama ini mafia terlibat dalam pengaturan skor dalam kompetisi-kompetisi besar. Dan ini akan menjadi tugas berat bagi para tournament organizer untuk merubah sekaligus memperkuat regulasi mereka demi mencegah agar tak ada hal-hal yang mencederai sportivitas di masa mendatang.
Komunitas menantikan klarifikasi
Beberapa hari sebelum video ini dirilis, Morf telah merilis sebuah interview bersama sang kapten tim OG, Sebastien “Ceb” Debs, yang membahas mengenai kecurigaan komunitas terhadap Taiga pada tahun lalu. Ceb mengaku meskipun saat itu timnya tidak mengetahui kegiatan ilegal yang dilakukan oleh Taiga, mereka mencemaskannya karena mengetahui adiksi judinya. Belakangan, OG merilis pernyataan terkait sikap mereka setelah mencuatnya kasus tersebut.
Selain OG, sentimen terkait efek negatif dari judi yang menghinggapi Taiga turut diungkapkan oleh beberapa mantan profesional dan content creator di skena Dota internasional yang telah menyaksikan video yang diunggap Morf tersebut.
Sejauh ini, komunitas Dota masih menunggu tanggapan resmi dari Taiga dan tim barunya, Leviatan, terkait cerita tersebut. Bagi kamu yang belum tahu, Taiga tiba-tiba memutuskan untuk mengakhiri pensiun dininya bulan lalu dengan bergabung bersama Leviatan yang baru terbentuk di Peru, Amerika Selatan.