Baiklah, seperti yang sudah dijanjikan. Berikut ini lanjutan dari kumpulan momen menarik versi kami yang terjadi selama The International 11 yang telah usai beberapa hari yang lalu!
1.Yatoro buff vs Eva Elvie buff
Salah satu tren populer terjadi dalam pertandingan ini: beberapa pemain dan staff dari tim yang bertanding di TI saling menggunduli kepala mereka. Bukan tanpa alasan mereka melakukan hal sekonyol ini. Salah satunya karena ini adalah sesuatu yang diyakini akan membawa nasib baik yang berujung dengan kemenangan.
Tren ini dipopulerkan pertama kali oleh Yatoro dalam TI 10 tahun lalu. Menjelang pertandingan melawan Virtus.pro di babak penyisihan lower bracket yang sulit, Ia menggunduli kepalanya sebagai “persembahan kepada dewa Dota”. Dan sisanya adalah sejarah.
Ceo Boom Esports, Gary Ongko, dan skem memutuskan untuk mengikuti tren ini dan secara ‘ajaib’ mereka mengalahkan EG dan Team Spirit, sebelum tunduk melawan PSG.LGD. Tak hanya itu, pemain paling apes dalam turnamen ini, Arteezy, juga berharap membuang kutukannya dengan melakukan hal sama. Walau demikian, kutukannya terbukti lebih kuat ketimbang jimat ala Yatoro ini.
Di sisi lain, tren baru sepertinya akan menjadi obrolan “panas” dengan munculnya sosok Eva Elfie di kompetisi TI 11. Bintang film dewasa itu menghadiri turnamen ini dan membuat beberapa konten dengan status sebagai brand ambassador 1xBet, yang juga menjadi sponsor TI 11 di group stage. Pada salah satu interview, bintang asal Russia itu terang-terangan mengaku mendukung Tundra sedari awal. Ia percaya bahwa tim asal London itu akan menjadi pemenang pertandingan.
Sepertinya tim-tim profesional Dota lainnya perlahan meninggalkan Yatoro buff dan mulai memburu kontrak Eva dalam waktu dekat. Bener nggak sih?
2.Single creep push di pertandingan Thunder Awaken vs Team Liquid
Sebuah detil paling kecil tak boleh diremehkan dalam kompetisi sekelas TI. Dan pertandingan antara Thunder Awaken melawan Team Liquid di TI 11 adalah contoh terbaik.
Berhadapan dengan salah satu tim favorit penonton, Thunder Awaken menanggung tugas berat apabila ingin lolos dari babak perempat final lower bracket. Mempertaruhkan kesempatan mereka, Thunder langsung menekan dari awal pertandingan.
Menguasai lane, duo Enigma dan Rubick dari Thunder Awaken bermain cukup agresif melawan hero milik Liquid. Tak ada yang menyangka bahwa Matumbaman dan kawan-kawan akan terdesak melawan mereka. Sacred dan Darkmago menjadi gangguan bagi Liquid di sepanjang permainan.
Pertandingan semakin sulit untuk Liquid. Mendekati akhir permainan, TA sukses menghabisi hampir semua pemain Liquid dan push menuju base mereka. Boxi yang menunggu mereka di base mencoba mempertahankan struktur dan menunggu momen serangan balik dengan menghabisi creep wave dari TA. Meski terlihat efektif, upaya Boxi pada akhirnya sia-sia karena satu creep milik TA berhasil selamat dengan sisa HP yang rendah. Proteksi struktur yang diharapkan gagal dan TA berhasil memenangkan game pertama dengan bermodalkan push dari satu creep saja.
3.Tundra dan Team Secret saling pepet di kompetisi
Kompetisi TI 11 ditutup dengan kemenangan Tundra atas Team Secret 3-0 di grand final. Penutupan yang bisa dibilang menarik mengingat persaingan yang terjadi dengan tim ini ke belakang.
Bertemu sedari awal di grup B, baik Tundra dan Team Secret tampil cukup meyakinkan. Tak ada yang mampu mengalahkan keduanya. Tundra dan Team Secret berakhir dengan perolehan poin yang nyaris sama. Hanya saja Team Secret akhirnya tumbang dalam satu permainan melawan Tundra. Team Secret berakhir di posisi kedua sementara Tundra menjadi juara grup B.
Persaingan mereka berlanjut. Tundra dan Secret bertemu kembali di final upper bracket usai masing-masing mengalahkan Thunder Awaken dan Team Aster. Team Secret sempat memberikan perlawanan terhadap Tundra, namun mereka belum cukup kuat dan terpental ke final lower bracket dengan kekalahan 2-1.
Team Secret tidak menyerah. Mereka menundukkan sesama raksasa Eropa, Team Liquid di final lower bracket dengan skor 2-1 dan kembali menemui Tundra sekali lagi di grand final.
Walau demikian, Tundra masih superior. Dengan taktik yang cerdas mereka berhasil menahan tekanan Secret dan meraih kemenangan telak 3-0 di grand final. Sepertinya Tundra telah menciptakan rivalitas baru dengan Team Secret selepas kompetisi ini.
4.Akhir sebuah era dalam The International
“Saya senang sekali bisa sampai ke tahap ini. Menuju kompetisi pro Dota saya yang terakhir” ucap Matumbaman beberapa hari sebelum turnamen TI 11 dimulai.
Sang veteran yang telah menjadi panutan pemain-pemain Dota generasi baru itu mengatakan bahwa Ia akan mengakhiri karir profesionalnya sebagai pemain usai kompetisi ini, tak peduli apakah Ia menjadi juara atau tidak. Keputusannya ini ditanggapi dengan berat hati oleh komunitas Dota dan mereka menganggap bahwa kepergiannya ini menjadi tanda akhir dari sebuah era.
Akhir era yang dimaksud sepertinya juga akan terjadi di negara Cina. Selain Matumbaman, beberapa pemain veteran seperti Faith.bian, Somnus, dan baru-baru ini, Ame, menyatakan bahwa kompetisi TI 11 akan menjadi kompetisi profesional terakhir mereka.
Beberapa pemain dan pelatih Dota dari China mengatakan bahwa kepergian mereka dari kompetisi cukup mengkhawatirkan mengingat turunnya minat generasi muda di China terhadap Dota dalam beberapa tahun terakhir. Pelatih tim Aster, Mad, berpendapat bahwa pencapaian para pemain tersebut seharusnya menginspirasi generasi muda di China dan berharap anak-anak baru berikutnya akan muncul dan menjadi andalan di masa depan.
5.Tundra menghilangkan trofi Aegis (?)
Entah apakah ini hanya becanda atau betulan, malam kemenangan Tundra akhirnya tak sepenuhnya berakhir manis karena baru-baru ini mereka mengumumkan bahwa mereka kehilangan trofi Aegis yang bergengsi itu.
“Kamu mungkin nggak akan percaya, tapi sepertinya kami terlalu berlebihan semalam dan menghilangkan trofi Aegis…” cuit admin sosial media tim Tundra.
Sejauh ini belum ada kabar lebih lanjut dari Singapura mengenai penemuan trofi tersebut. Walau demikian, kabar ini terlanjur menyebar dan telah menjadi lelucon di antara penonton dan beberapa konten kreator Dota di sosial media. Sepertinya ini adalah kekalahan satu-satunya yang dialami Tundra dalam turnamen ini.