Dua tim Dota besar region Eropa, Gaimin Gladiators and Team Spirit, akhirnya pulang lebih cepat dari kompetisi ESL One Birmingham 2024 setelah gagal melalui penyisihan di Grup B. Secara mengkhawatirkan, keduanya belum menunjukkan perkembangan positif sejak mendominasi kompetisi-kompetisi besar musim lalu.
Pada matchday pertama, GG dikejutkan dengan kekalahan telak atas Tundra yang notabene bukan tim favorit di kompetisi ini. GG membuka permainan dengan cukup agresif dan mendominasi dalam early game, namun duo Tundra Topias “Topson” Taavitsainen dan Ivan “Pure” Moskalenko berhasil menemukan celah yang mereka manfaatkan untuk membalas serangan GG.
Perlahan-lahan, keunggulan 14-4 yang mereka raih dalam 15 menit pertama tersusul dan carry dari kedua tim tersebut kerap mengimbangi satu sama lain. Pertahanan GG akhirnya terkoyak saat Tundra melakukan serangan kejutan di tahap late game yang membuat GG tertekan di areanya sendiri dan berujung dengan kekalahan di menit ke-42. Tundra kemudian melanjutkan kemenangan di game kedua.
Performa buruk mereka berlanjut pada hari selanjutnya saat menghadapi sang kuda hitam China, Xtreme Gaming. GG dibuat kewalahan menghadapi strategi minus armor yang digunakan XG dan kembali menelan kekalahan telak dengan skor 2-0.
Dengan dua kekalahan saat itu, GG harus menyeimbangkan poin dengan dua kemenangan untuk mengamankan posisi mereka di grup B. Sayangnya, strategi mereka bahkan tidak cukup jitu untuk menutup kemenangan atas OG dan TS yang mengalami penurunan performa drastis sejauh ini. Satu-satunya poin penuh yang mereka raih adalah kemenangan telak atas Heroic semalam.
Di periode yang sama, TS masih melanjutkan tren buruknya dan terlihat kerap melakukan raksasa asal Rusia tersebut hanya mampu mencatatkan lima hasil imbang dari lima pertandingan di grup B dan mencapai penentuan terakhir dalam babak tie-breaker yang terdiri atas tiga ronde semalam, namun tak satupun laga yang berhasil mereka menangkan.
Terkait dengan penurunan performa yang mengejutkan ini, beberapa pemain kunci dari kedua tim tersebut mengaku bahwa mereka mengalami beberapa masalah selama babak grup tersebut dan mencoba untuk segera mencari solusi untuk segera mendapatkan peningkatan sebelum kompetisi selanjutnya dimulai.
Salah satu bintang tim GG, Quinn “Quinn” Callahan, terang-terangan mengatakan bahwa Ia merasa bingung melihat timnya yang kerap mati secara acak, sementara pemain-pemain TS mengaku bahwa mereka menyesal telah mencoba bereksperimen dengan strategi baru dalam kompetisi ini.