Jadi Kejutan, Echo Atasi Juara Bertahan dalam All-Philippines Grand Finals M4 di Indonesia!

Share This Post

Indonesia jadi saksi kehebatan tim-tim Filipina di laga final World untuk ketiga kalinya.

Echo Philippines menjadi juara kejutan dalam laga all-Philippines grand finals MLBB World Championship yang keempat (M4) pada hari Minggu, 15 Januari. Mereka memutuskan asa para pemain Blacklist Internasional yang mengincar gelar juara back-to-back di kompetisi World.

Malam itu juga menjadi momen bersejarah karena kapten tim Echo, Karl “KarlTzy” Gabriel, sukses mewujudkan impiannya sebagai pemain Filipina pertama yang menjadi juara dunia MLBB dua kali di dua tim yang berbeda. Sebelumnya KarlTzy memenangkan M2 saat bermain untuk Bren Esports di awal tahun 2021.

Dua tim raksasa MLBB dari Indonesia, Onic Esports dan RRQ Hoshi, yang bermain sebagai tuan rumah mencoba menjegal keduanya. Walau demikian, perlawanan mereka terbukti masih kurang tangguh.

Pengulangan laga final MPL Filipina Season 10

Tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok antara Blacklist dan Echo dalam kompetisi ini. Blacklist yang mengalami kesulitan saat melawan Falcon Esports dan Incendio Supremacy di babak grup terbukti baru bermain serius saat melewati fase knockout.

Di sisi lain, Echo tampil lebih disiplin dengan mendapatkan poin sempurna di babak grup. Tak seperti para pemain Blacklist yang ekspresif, para pemain Echo justru tampil kalem setelah memenangkan pertandingan demi pertandingan.

courtesy of ulti.asia

Melibas habis setiap lawannya di laga upper bracket, termasuk RRQ Hoshi dan Onic, Blacklist dan Echo saling bertemu di babak final upper bracket. Meski Echo bermain rapi, mentalitas Oheb dan kawan-kawan yang bagus pada hari itu sukses membawa Blacklist sebagai juaranya dengan skor 3-2 dan mengirim Echo ke final lower bracket yang berlangsung di tanggal 14 Januari.

Berhadapan dengan RRQ Hoshi yang menunggu di final lower bracket, Echo berhasil menyelesaikan laga tersebut dengan skor 3-1 di tengah dentuman drum dan sorakan 5000 suporter RRQ Hoshi yang memadati stadium. Hasil ini mempertemukan mereka kembali dengan sang juara bertahan di babak grand finals.

Melihat hasil yang mereka dapat di pertandingan-pertandingan sebelumnya melawan Blacklist, tak banyak yang mengharapkan Echo untuk memenangkan laga terakhir itu. 

Walau demikian, sang pelatih Echo, Harold “TicTac” Reyes, sepertinya punya trik khusus untuk menghadapi lawan terberatnya.

Dalam pertarungan best of 7 itu, Echo menunjukkan perubahan drastis di mana mereka memainkan jungler yang lebih tanky. Tak lupa mereka mencegah OHMYV33NUS mendapatkan hero trademarknya – Estes – yang terbukti menyulitkan banyak lawan.

Taktik ini terbukti jitu. Perbedaan signifikan terlihat dalam 12 menit. Meski Oheb mengawali permainan dengan bagus menggunakan Harith, kerja sama yang sangat solid dari pemain-pemain Echo menyulitkan para pemain Blacklist untuk mengambil obyektif. Bahkan memasuki late game, hanya satu turret milik tim Echo yang berhasil dihancurkan. KarlTzy dan kawan-kawan tidak mendapatkan perlawanan sengit. Kemenangan pertama diraih dengan skor 13-4.

Babak kedua dan ketiga pun tidak terlalu berbeda dari apa yang terjadi di babak pertama. Meski Blacklist sempat dimudahkan dengan ketersediaan Beatrix dan Lolita di babak kedua dan Karrie di babak ketiga, Echo tetap bermain kompak, tidak pernah lengah, dan memanfaatkan setiap momen dengan tenang dan efektif. Sang Orca ungu itu sukses mendapatkan 3 kemenangan beruntun.

Memasuki match point, tim Blacklist mempertaruhkan kesempatan mereka dengan memainkan hero-hero yang menjadi andalannya seperti Diggie, Beatrix, dan Benedetta. Walau demikian, seperti ronde-ronde sebelumnya, Fredric “BennyQT” Gonzales menjadi tembok yang sulit untuk diruntuhkan. 

Meskipun pertandingan terakhir berjalan dengan sengit akibat permainan Oheb dan V33NUS, BennyQT yang dibantu oleh Gloo milik sang bintang muda, “Sanford” Marin Vinuya, sukses menjaga tempo permainan dan memastikan tidak ada obyektif penting yang didapatkan oleh tim Blacklist. Tak mampu menghindari snowballing, Blacklist tunduk di menit ke-17 dan memastikan kemenangan untuk Echo.

Kemenangan ini menjadi penutup yang manis, di mana Echo akan membawa pulang hadiah utama sebesar 300.000 USD sekaligus menuntaskan balas dendam setelah sebelumnya dikalahkan oleh Blacklist di Grand Finals MPL Filipina Season 10. 

courtesy of ulti.asia

Euforia publik Filipina tentunya tidak habis di sini saja, mengingat setelah turnamen ini berakhir Moonton mengumumkan bahwa MLBB World yang ke-5 akan diadakan pertama kali di Filipina pada bulan Desember 2023.

+ posts

More Like This

OHMYV33NUS, Atlet Esports Mobile Legends Pertama yang Mewakili Komunitas LGBTQ

Maskulinitas toksik saat ini menjadi permasalahan dalam kehidupan modern....

Jadi Kejutan, S2G Esports Raih Gelar Juara di PMGC Grand Finals 2022!

Babak final Pubg Mobile Global Championship (PMGC) 2022 baru...
- Advertisement -