Kompetisi babak grup Mobile Legends World Championship yang ke-empat (M4) baru saja berakhir. Setelah lima hari berlalu, akhirnya jadwal pertandingan upper bracket – lower bracket yang ditunggu hari ini telah dirilis.
Bermain tanpa sistem gugur di babak grup, tim-tim yang bertanding sejauh ini terlihat belum menunjukkan kapasitasnya secara optimal. Di luar dugaan, tim-tim favorit penonton sejauh ini justru terlihat susah payah di awal dan tim-tim underdog mampu mendulang poin besar.
Walau demikian, seperti yang diprediksikan oleh para profesional, keseruan baru akan terasa menjelang babak knock out yang akan diadakan akhir pekan ini. Dan melihat permainan serta potensinya, Ulti Asia menjagokan tim-tim berikut untuk melaju jauh hingga babak empat besar!
1.Todak
Berbicara mengenai kompetisi MLBB Internasional, bukan rahasia lagi bahwa tim-tim dari Malaysia kurang diperhitungkan bila dibandingkan dengan negara Indonesia dan Filipina.
Akan tetapi status sebagai underdogs yang disandang dua tim peserta dari Malaysia, Team HAQ dan Todak Esports, sepertinya menjadi keunggulan tersendiri.
Tim Todak yang berada di grup A yang berisikan Onic Esports dan Malvinas justru menjadi juara grup dengan meyakinkan.
Beberapa analis dan pelatih di turnamen M4 mengatakan bahwa performa bagus dari Todak ini tak lepas dari permainannya yang tanpa beban dan agak ‘eksperimental’. Mereka menilai meta MLBB saat ini sangat cocok dengan taktik yang digunakan tim Todak.
Dan berbicara mengenai meta, penampilan apik dari sang veteran, Muhammad “Ciku” bin Mohammad Fuad, tentunya menjadi faktor penting di balik win streak yang mereka capai sejauh ini. Dengan hero pool yang luas, Ciku menjadi aset berharga dalam menentukan taktik ‘aneh’ yang akan digunakan dalam pertandingan.
Dengan meta yang dinilai sangat menguntungkan Todak di turnamen ini, tak berlebihan apabila selepas group stage banyak yang menilai tim asal Malaysia ini akan melaju jauh, bahkan bisa menjadi finalis.
Walau demikian, mereka masih memiliki tugas berat yakni menyingkirkan kutukan melawan tim-tim Indonesia yang kerap menjegal mereka di laga penting, terutama melawan RRQ Hoshi, dan perwakilan Filipina yang masih kuat.
2.Echo Philippines
Seperti halnya Todak, sang runner-up MPL Filipina Season 10 ini tak disangka-sangka mampu menjadi juara grup dengan poin penuh di grup yang berisikan tim-tim besar seperti RRQ Hoshi dan RSG Singapore.
Penampilan KarlTzy dan kawan-kawan yang disiplin serta beringas menjadikan mereka favorit baru untuk melaju ke babak final. Bahkan tak sedikit yang menilai bahwa mereka memiliki permainan yang lebih baik dibandingkan rivalnya, Blacklist.
Sister group dari Aura Esports itu belum menunjukkan kelemahan mencolok sejauh kompetisi M4 berjalan. Oleh karenanya sulit untuk tidak memperhitungkan mereka di babak knock out mendatang.
3.Blacklist International
Sang juara MPL Filipina Season 10 tampil dengan pasukan terbaiknya. Mereka datang ke Indonesia dengan semangat yang menggebu-gebu untuk menjadi back-to-back champion di M4. Para penonton setuju bahwa mereka akan kembali bermain di final tahun ini.
Di luar ekspektasi, pembukaan yang mereka hadapi tidak semulus yang dibayangkan. Villaluna dan kawan-kawan justru dibungkam oleh wakil Myanmar, Falcon Esports, yang baru saja kembali ke kompetisi internasional tahun ini. Mereka nyaris berakhir di posisi ketiga di grup apabila gagal meraih poin lebih dibanding Incendio Supremacy.
Walau demikian, para analis dan profesional menilai bahwa Blacklist sejauh ini tidak benar-benar bermain di kapasitas terbaiknya.
Mereka menyoroti draft pick dari Blacklist International yang bermain aman dan terkesan masih menakar level permainan lawannya di babak grup. Lebih lanjut, mereka memperkirakan Villaluna akan bermain di luar hero pool andalannya memasuki fase knock out mendatang.
Tak hanya itu, suasana di ruang ganti pemain Blacklist sejauh ini juga masih menunjukkan aura positif yang mengindikasikan bahwa mereka belum benar-benar serius. Sang pelatih, Bon Chan, mengatakan bahwa Blacklist sejauh ini tidak merasa cemas dan mereka telah mencapai tujuan pertamanya, yakni berada di upper bracket.
4.Onic Esports
Berstatus sebagai salah satu tim tuan rumah, Onic Esports yang menjadi juara MPL Indonesia Season 10 dan MPL Invitational 2022 tentu menjadi sorotan media, terutama di Indonesia, sebagai calon juara tahun ini.
Dan berbicara mengenai kapasitas mereka, publikasi tersebut sebenarnya tidak berlebihan.
Para pemain Onic terbukti memiliki mentalitas juara. Ketika situasi tidak menguntungkan mereka dalam pertandingan-pertandingan besar, mereka mampu membalikkan ekspektasi dan meratakan lawannya. RRQ Hoshi dan Geek Fam telah merasakannya sendiri.
Di luar itu, penampilan in-form dari sang superstar, Kairi “Kairi” Rayosdelsol, tentu masih menjadi senjata utama Onic dalam menghadapi lawan-lawannya. Permainannya yang beringas menjadi bukti bahwa tak ada pertahanan yang tak bisa dibongkar olehnya.
5. Falcon Esports
Kembalinya Myanmar ke dalam kompetisi Internasional tentunya menjadi kejutan tersendiri setelah mereka absen setahun lalu.
Walau kehadirannya sempat dipandang sebelah mata, beberapa pemain pro, terutama di Indonesia, menilai bahwa Falcon Esports tidak bisa diremehkan. Mereka bahkan mengkhawatirkan bahwa sang finalis M2 tersebut justru sedang lapar gelar mengingat mereka tidak berpartisipasi di ajang M3 tahun lalu.
Kekhawatiran itu terbukti sejauh ini: Falcon Esports sukses merajai Grup A yang berisikan Blacklist International dan Incendio Supremacy.
Permainan spektakuler dari Kenneth “Kenn”, sang jungler, tentunya menjadi pemandangan seru dalam turnamen ini. Terlebih dalam waktu dekat Ia akan menghadapi jungler yang sama beringasnya, Kairi dari Onic.