Kurang dari dua minggu lagi kita akan menyaksikan pembukaan dari Dota Pro Circuit (DPC) musim 2022/2023. Namun saat region lain mulai bergerak cepat dengan mengunci lineup terbaru dan menantikan kompetisi dengan antusiasme yang luar biasa, skena kompetitif di Amerika Selatan justru dihebohkan dengan munculnya info prize pool kompetisi musim lalu yang tak kunjung keluar.
Informasi tersebut muncul dari salah satu tim asal Amerika Selatan yang kini telah bubar, SG Esports. Tim yang terakhir kali menduduki peringkat ke-5 di DPC Amerika Selatan 2021/2022 Tour 3 itu mengaku belum mendapatkan pembayaran dari kompetisi tersebut hingga hari ini.
“Sampai hari ini, Valve dan perusahaan bernama 4D yang menangani DPC Amerika Selatan belum membayarkan hadiah dari tour 3,” tulis SG Esports di Twitter.
Sebelum SG Esports ada Hetor “Duster” Pereira yang juga mempermasalahkan pembagian prize pool dari DPC Amerika Selatan Tour 3 musim kemarin. Mantan kapten Wolf Team itu mengatakan bahwa 4D belum membayar prize pool empat bulan setelah kompetisi tersebut berakhir.
Selain pernyataan dari SG Esports dan Duster, sebagian penonton DPC SA di media sosial membocorkan bahwa situasi ini tak hanya menimpa Wolf Team dan SG saja, namun hampir semua tim yang berkompetisi di DPC SA musim lalu.
Kasus di Amerika Selatan ini bukanlah yang pertama kali terjadi dalam kompetisi Dota profesional. Kasus serupa sebelumnya terjadi dalam kompetisi GESC Minor yang diadakan di Thailand dan Indonesia pada tahun 2018.
Empat tahun setelah kejadian tersebut, Valve akhirnya menggugat organiser GESC melalui jalur hukum. Berdasarkan laporan para pemain, talent, dan agensi-agensi yang terlibat, total ada tanggungan sebesar $750.000 USD yang belum terbayarkan hingga saat ini.
Sejauh ini belum ada klarifikasi resmi dari pihak 4D terkait kasus ini. Bila melihat jumlah prize pool dari DPC SA Tour 3 musim lalu, mereka memiliki tanggungan sebesar $205.000 USD yang harus dibayarkan kepada tim-tim yang berpartisipasi.