Kemungkinan skin Banana untuk tim di Wild Rift SEA Championship 2021

Share This Post

Rasanya seperti Banana yang tidak diinginkan. Matang untuk tantangan, tapi dicemooh oleh orang-orang.

Menuju turnamen besar League of Legends: Wild Rift yang pertama, tim Singapura yang baru terbentuk dinamai berdasarkan buah yang sering dijumpai pada latihan tapi tidak terlalu diperhatikan serius.

“Semua tim menolak kami,” kata Dragon laner Adam “TaiLeS” Goh. “Mereka tidak akan membalas setelah mendengar nama kami, jadi kami hanya berlatih dengan tim yang non-pro.”

Tapi di bawah kulitnya yang lembut dan kuning, ada skuad yang sudah siap tempur untuk debut. Tim yang menyebut diri mereka sendiri “untuk bersenang-senang” meraih posisi runner-up di Southeast Asia (SEA) Icon Series 2021: Fall – Singapore, yang membuat mereka lolos ke SEA Championship Play-Ins yang mulai hari ini sampai Minggu (14 September).

Kekuatan Berlima

Sekarang orang-orang duduk ketika mendengar nama Banana. Apalagi mereka datang dari ketidaktahuan orang lalu mengklaim satu game atas Alliance di final Icon Series, yang berakhir 3-1 untuk kemenangan organisasi Swedia ini.

Faktanya, Banana hanya kalah dua kali di turnamen – semua dengan Alliance. Yang lebih luar biasa lagi adalah mereka beradaptasi dengan gaya bermain mereka selagi berkompetisi.

Banana berisikan 5 orang yang dulunya pemain profesional League of Legends: TaiLeS, Support Jervis “ScarletPetal” Lam, Jungler Tan “Vendetta” Yee Khai, Mid Shawn “Soul” Lim dan Baron laner Wong “iNitrogen” Jing Kai.

“Kebanyakan pelajaran dan pertumbuhan kami dapatkan dari bermain di Icon Series (karena kurangnya latihan),” kata TaiLeS, umur 24. “Kami biasanya berjuang sekuat tenaga lalu melalui setiap game seperti biasa.”

Dengan baru terbentuk di bulan Juli, mereka tahu mereka butuh waktu untuk kompak, tapi skill individu dan sedikit keberuntungan bisa membantu di Icon Series. Menurut mereka, posisi 2 hanya formalitas. Mereka salah.

Kalah dari Alliance bukanlah hal yang buruk. Untuk TaiLeS, ini membuktikan jarak antara tier bisa dipersempit dengan latihan yang baik. 

“Kami kira akan dihajar habis-habisan, tapi setelah mengambil satu game dari mereka, kami merasa mampu untuk naik ke level berikutnya,” kata yang belum lulus dari manajemen Bisnis Singapore Management University ini. “Sekarang rasanya lebih mudah untuk mencari tim latihan, karena semua tim pro dari regional mendekati kami.”

Menjadi underdog

Sekarang, yang besar. SEA Championship adalah tempat di mana raksasa datang bermain. Banana ingin mereka terpeleset.

Tugas yang sulit, karena 3 dari 5 orang harus wajib militer, termasuk ScarletPetal yang harus memohon kepada atasannya untuk cuti. Dia terpaksa harus melewati satu hari dan digantikan.

“Akan sangat menjadi keajaiban bisa lolos ke babak grup,” aku TaiLeS, yang menyebutkan mereka hanya punya waktu latihan 4 kali dalam seminggu karena kesibukan masing-masing, sedangkan yang lain bisa 4 kali sehari.

“Kami mungkin akan sangat diremehkan oleh yang lain, karena Impunity performanya sangat buruk pada Summer Super Cup bulan Juni dan kami dilihat sebagai Impunity selanjutnya.”

Banana sekarang sedang mewaspadai tim Vietnam dan Thailand. Tapi mereka mempertahankan jumlah kepercayaan diri yang tinggi. Dengan persiapan yang minimal, mereka memilih untuk mengandalkan fondasi kuat mereka untuk bertemu dengan yang terbaik dari penjuru dunia.

Dalam kesempatannya, TaiLeS mengatakan: “Kebanyakan dari kami superior dalam sisi mekanik dibandingkan banyak tim di Icon Series dan kekalahan kami karena permainan tim yang buruk. Kalau kami bisa mengatasi itu, akan sangat mengimbangi permainan individu kami hang solid.

Banana akan bermain melawan QWQ dari HongKong pada tanggal September 15.

+ posts

More Like This

Gamers8 Bakal Kembali dengan Rekor Hadiah Besar!

Arab Saudi akan pecahkan rekor hadiah turnamen terbesar dunia. Salah...

Perkenalkan Joshua “Ghirlanda” Bianchi, sang Ayah yang Kejutkan Kompetisi Tekken!

Mentalitas adalah kunci. Tak ada sponsor, seorang putri kecil yang...

Analisis: Beberapa Faktor Penyebab Naik Turun Performa yang Drastis dalam Esports

Beberapa hal terlintas dalam pikiran saat membahas dunia olahraga,...

Eks CEO Evos Singgung Mantan Timnya dengan

Sempat mundur dari sorotan media esports, mantan CEO tim...

OHMYV33NUS, Atlet Esports Mobile Legends Pertama yang Mewakili Komunitas LGBTQ

Maskulinitas toksik saat ini menjadi permasalahan dalam kehidupan modern....

Jadi Kejutan, S2G Esports Raih Gelar Juara di PMGC Grand Finals 2022!

Babak final Pubg Mobile Global Championship (PMGC) 2022 baru...
- Advertisement -