Sang powerhouse MLBB Filipina, Blacklist International, kembali menelan kekalahan dalam match day pertama di minggu keempat reguler season MLBB Pro League Filipina 13 sore lalu. Dan situasi ini dengan cepat memunculkan perdebatan mengenai apakah tim tersebut sedang memasuki masa krisis dengan lineup barunya.
Secara mengejutkan, para agen Blacklist nampak kebingungan saat lawannya, RSG PH, menggunakan taktik baru yang diinisiasi dengan baik oleh Arvie “Aqua” Calderon. Dalam total waktu sekitar 27 menit, Blacklist sama sekali tidak memberikan perlawanan sengit dan mengakhiri series tersebut dengan skor akhir 0-2.
Momen tersebut lantas menimbulkan kekhawatiran di antara penggemar beratnya, dikarenakan hasil akhir tersebut menjadi kekalahan telak Blacklist yang ketiga di musim ini. Minggu lalu, mereka juga mendulang hasil yang sama saat menghadapi Onic Philippines dan Echo. Bahkan pada minggu kedua, mereka dikejutkan oleh TNC Pro yang notabene adalah salah satu tim terburuk di MPL PH saat ini.
Blacklist kini masih berada di peringkat enam klasemen sementara dengan hanya selisih satu poin dari TNC Pro dan Omega Esports yang terpuruk di zona eliminasi. Tentunya saat ini tak ada yang lebih penting selain berfokus pada perubahan taktik dan mentalitas untuk memastikan peluang mereka menuju babak selanjutnya tetap terbuka.
Taktik UBE sudah habis?
Sebagian besar menyoroti bahwa Blacklist saat ini terlihat lemah tanpa adanya leadership dan eksekusi tepat dari strategi Ultimate Bonding Experience (UBE) yang menjadi ciri khas duo ikoniknya, Johnmar “OHMYV33NUS” Villaluna dan Danerie “Wise” Rosario.
Bagi kalian yang belum paham, UBE adalah strategi yang mengharuskan para pemain bergerak bersama-sama sedekat mungkin, termasuk saat melakukan team fight, dengan sokongan dari hero support yang berada di lini belakang, yang biasanya berperan dalam memberikan heal atau buff kepada rekan-rekannya.
Peran penting lainnya yang harus ada di strategi ini adalah seorang tanker yang mampu menahan badan untuk menjaga pertahanan timnya, memastikan tidak ada pemain lawan yang bisa menghabisi support atau carry-nya dengan cepat. Oleh karenanya, duo V33Wise dianggap sebagai komponen krusial dari tim tersebut.
Selepas VeeWise memutuskan untuk rehat dari skena kompetitif MLBB, Blacklist mencoba bereksperimen dengan dua pemainnya, yakni Salic “Hadji” Imam dan Renejay “Renejay” Barcase, untuk menemukan pengganti yang sepadan. Sayangnya, sejauh ini Hadji terlihat belum klop dengan rekan-rekannya dan Renejay yang bermain efektif musim lalu memutuskan untuk mundur dari skena kompetitif MLBB hingga waktu yang tidak ditentukan.
Hal ini yang kemungkinan besar membuat Blacklist masih belum menemukan keseimbangan yang pas antara bermain secara agresif dan berhati-hati dengan lineup terbarunya. Dan sepertinya lawan-lawan mereka di MPL PH telah menyadari kekurangan itu.
Dalam obrolannya kemarin, head coach RSG PH, Brian “Panda” Im Chang-Rok, mengatakan bahwa Ia merasa ada traits yang hilang dari Blacklist saat Ia menghadapi tim tersebut, terutama dari sisi agresivitas dan strategi UBE yang menjadi ciri khas tim tersebut.
“Saya merasa saat ini Blacklist kurang agresif karena saat kamu melihat tim-tim top lain seperti Echo, Bren, dan Onic, mereka menunjukkan agresivitas yang bagus dan tahu kapan harus memulai pertarungan.”
“Saya rasa taktik terbaik bagi Blacklist adalah menggunakan strategi UBE, yang biasa mereka gunakan untuk menghukum kesalahan lawannya”, ujar Panda. “Tapi saat ini tim itu seperti tidak seratus persen yakin dengan roster yang mereka miliki, mereka masih mencoba mengeksekusi strategi UBE. Saya pikir mereka harus meningkatkan kemistri dengan roamer-nya.”
Blacklist akan menghadapi pemuncak klasemen AP Bren sebagai penutup paruh musim pada hari Minggu (4/14) besok. Dengan perbedaan form yang sangat drastis di antara keduanya saat ini, tentunya akan menjadi tantangan berat bagi Blacklist untuk membuat kejutan melawan sang penguasa kompetisi global.