Founder dari GPX, Yurino “Donkey”, menyebutkan beberapa kendala yang buat tim Mobile Legends Indonesia masih sering kalah bersaing dengan Filipina.
Seperti banyak orang tahu, rivalitas Indonesia dengan Filipina di Mobile Legends memang sangat panas dalam beberapa tahun terakhir ini.
Tetapi memang Filipina masih terlalu mendominasi dengan selalu jadi juara M-Series dalam 4 edisi terakhir ini yang buat Yurino angkat bicara.
Melalui Instagram Story pribadinya, Founder GPX tersebut menyebutkan bahwasanya pemain Mobile Legends Indonesia terlalu terpaku strategi atau terlalu “text book”.
Sehingga ketika strategi tak berjalan sesua rencana mereka tak miliki rencana cadangan dan terlihat stuck sehingga bisa berujung kekalahan.
Sedangkan tim PH lebih bervariatif dalam strategi dan terlihat bisa melepas potensin terbaiknya karena bermain lebih bebas.
“Yang aku lihat Indonesia sekarang malah jadi kaya Cina vs Eropa di Dota, tim Indo dengan segala kemajuan MPL-nya jadi bikin player kaya robot,” kata Yurino dalam Instagram Story.
“Sedangkan tim PH tetap membiarkan pemainnya mempunyai naluri hewannya. Itu terjadi juga di Dota Cina vs Eropa, tim Cina monoton, tim Eropa lebih variatif permainannya,”
“Jadi permainan susah tertebak dan lebih mudah berbelok arah untuk ganti gameplay, sedangkan pemain Indo text book jadi kena hal baru mereka kaget kok tiba-tiba begini ya, sebelumnya di scrim kita gak pernah begini,” pungkasnya.
Jika berkaca atas penyataan Yurino tersebut memang saat ini masalah bukan lagi pada pemain karena memang tim Indonesia saat ini masih kekurangan pelatih hebat.
Bahkan saat ini tim MPL ID banyak gunakan jasa pelatih Filipina untuk jadi juru latihnya, sehingga pelatih lokal jarang dapatkan kesempatan.